Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Motor di Mal Jauh, Pengendara Lebih Pilih Parkir Liar

Kompas.com - 04/02/2023, 12:41 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sulitnya akses dan jauhnya jarak parkir motor resmi di beberapa mal, telah memicu sebagian pengendara motor memilih parkir liar.

Fenomena seperti ini marak di kota-kota besar. Tak heran bila lokasi parkir liar banyak bermunculan dan bisa menimbulkan masalah baru di kemudian hari.

Biasanya keberadaan parkir liar bakal diikuti munculnya pedagang kaki lima yang memangkal di sekitar lokasi. Ujung-ujungnya parkir liar menjadi titik kemacetan baru.

Baca juga: Daftar Mobil Listrik per Februari 2023, Wuling dan BMW Kerek Harga

Potret parkir liar dan PKL di Jalan Kebon Kacang Raya, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (10/1/2023). Kompas.com/Annisa Ramadani Siregar Potret parkir liar dan PKL di Jalan Kebon Kacang Raya, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (10/1/2023).

Rio Octaviano, Ketua Indonesia Parking Association (IPA), mengatakan, ada kemungkinan parkir liar muncul karena diskriminasi lokasi parkir motor.

“Sebetulnya parkir liar sama parkir sebuah properti tema yang berbeda, walaupun munculnya mungkin ada korelasinya. Jadi karena parkir dibikin jauh, dibikin susah, orang cari simpel,” ujar Rio, kepada Kompas.com (3/2/2023).

Perihal pengaturan tata letak parkir, menurutnya, merupakan kebijakan pemilik properti langsung. Namun soal keberadaan parkir liar, tanggung jawab berada di Dinas Perhubungan.

Baca juga: Esemka Punya Logo Baru, Mirip Pabrikan Mobil Listrik China

“Memang betul (diskriminasi parkir motor memicu parkir liar), sama seperti di Mal Kota Kasablanka. Tapi kalau (parkir resmi) di Kokas tetap jauh juga, jalan kaki. Makanya pengunjung banyak (parkir) di badan jalan,” ucap Rio.

“Kalau itu tidak diatur dan Dinas Perhubungan mengetahui itu, apalagi sudah viral, dan tidak ditindak, nah di situ kita bicara masalah penegakan hukum. Berarti penegakan hukumnya lemah,” kata dia.

Menanggapi maraknya parkir liar tersebut, Stefanus Ridwan, Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, selaku pengelola Mal Kota Kasablanka, mengatakan, pihaknya telah menyediakan parkir motor resmi di sebelah mal.

Baca juga: Modifikasi Kijang Kapsul Lawas, Mobil Usaha Tetap Bisa Tampil Trendi

Superblok Kota KasablankaPakuwon Superblok Kota Kasablanka

Meski begitu, keberadaan parkir liar memang jadi fenomena sendiri, dan menjadi masalah khas Ibu Kota.

Sebab banyak di antaranya yang berdiri secara ilegal dan adanya pengakuan lahan parkir secara sepihak.

“Parkiran motor kita enggak jauh. Kita punya parkir motor di dalam malnya. Kecuali di Kota Kasablanka, memang masih jalan kaki sedikit,” kata Stefanus, kepada Kompas.com (3/2/2023).

“Cuma saya kira yang sekarang bikin repot itu parkir liar. Parkir liar ini susah diberantas, kayaknya ada hubungan sama yang mengawasi. Jadi kalau ada razia, beberapa hari kemudian balik lagi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau