Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Pelabuhan Merak Kembali Ditutup

Kompas.com - 31/12/2022, 22:38 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni, kembali ditutup imbas cuaca buruk, Sabtu (31/12/2022).

"Sehubungan dengan kondisi cuaca, dapat kami sampaikan layanan Ferry Expres dan Reguler Merak dan Bakauheni ditutup sementara," demikian informasi dari akun resmi PT ASPD Indonesia Ferry, @asdp191.

PT ASDP Indonesia Ferry meminta maaf atas ditutupnya pelabuhan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera tersebut. Namun ditegaskan penutupan dilakukan demi keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Baca juga: Jalan Tol Batang-Semarang Tergenang Banjir, Jasa Marga Lakukan Penanganan 

Penumpukan Kendaraan Terjadi di Pelabuhan Merak karena layanan penyebrangan ditutup sejak semalam karena cuaca buruk. Pagi ini, aktifitas penyebaran kembali dibuka dan antrean kendaraan mulai terurai.KOMPAS.COM/RASYID RIDHO Penumpukan Kendaraan Terjadi di Pelabuhan Merak karena layanan penyebrangan ditutup sejak semalam karena cuaca buruk. Pagi ini, aktifitas penyebaran kembali dibuka dan antrean kendaraan mulai terurai.

"Hal ini semata-mata demi keselamatan pelayaran, dan tentunya keselamatan seluruh pengguna jasa Ferry," kata Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin.

Shelvy mengatakan, kondisi cuaca di Selat Sunda sedang tidak bersahabat. Hal ini sesuai prediksi BMKG yang menyebut pada libur tahun baru 2023 akan terjadi hujan lebat.

Masyarakat yang akan menyeberangi Selat Sunda diminta bersabar dan tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan.

Sehubungan dengan hal tersebut, kata Shelvy, pihak BPTD VIII Provinsi Banten selaku otoritas meminta pihak ASDP untuk menunda keberangkatan kapal hingga cuaca dinyatakan aman untuk kapal berlayar.

Hingga pukul 22.15 WIB, aktivitas penyeberangan masih ditutup. Alhasil, penumpukan kendaraan di seluruh dermaga baik eksekutif maupun reguler terjadi.

Diketahui, di bulan Desember ini curah hujan umumnya mengalami peningkatan, yang berdampak terjadinya gelombang tinggi dan angin kencang di sejumlah lintasan penyeberangan.

Baca juga: Perjalanan Jarak Jauh, Awas Bahaya Microsleep

Saat ini, ketinggian gelombang laut di Selat Sunda mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin 25 Knot.

"Kondisi cuaca ekstrim yang dapat berubah sewaktu-waktu ini tentu dapat berdampak pada proses sandar kapal. Kami berharap pengguna jasa dapat memahami dinamika di lapangan," ujar Shelvy.

"ASDP terus melakukan koordinasi intensif khususnya dengan BMKG, kepolisian/TNI, dan otoritas pelabuhan setiap kali sebelum kapal ferry melakukan pelayaran agar perjalanan aman dan lancar sampai tujuan," katanya lagi.

Baca juga: Jalan Tol Batang-Semarang Tergenang Banjir, Jasa Marga Lakukan Penanganan

Sejumlah kendaraan pemudik antre untuk naik ke KMP Virgo 18 di dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (6/5/2022). Pada H+3 Lebaran, sebanyak 111.214 orang penumpang, 24.720 kendaran roda empat dan 8.136 sepeda motor menggunakan jasa angkutan kapal laut menyeberang ke Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Ardiansyah/nym.ARDIANSYAH Sejumlah kendaraan pemudik antre untuk naik ke KMP Virgo 18 di dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (6/5/2022). Pada H+3 Lebaran, sebanyak 111.214 orang penumpang, 24.720 kendaran roda empat dan 8.136 sepeda motor menggunakan jasa angkutan kapal laut menyeberang ke Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Ardiansyah/nym.

Untuk itu, lanjut Shelvy, manajemen secara aktif dan berkelanjutan menyampaikan informasi kepada pengguna jasa jika terdapat keterlambatan pelayanan yang timbul dikarenakan cuaca ekstrim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau