Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Shockbreaker Mati Bikin Rusak Komponen Lain?

Kompas.com - 04/11/2022, 18:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Shockbreaker mobil jadi komponen yang menentukan kenyamanan berkendara. Bahkan, komponen ini bisa dikategorikan berperan besar menjaga keselamatan. 

Maka dari itu, kondisi shockbreaker depan atau belakang mobil harus selalu dijaga dalam kondisi prima. 

Biasanya, jika shockbreaker bermasalah, saat mobil digunakan karakter bantingan suspensi akan menjadi keras. 

Khusus suspensi belakang, memang tugasnya lebih berat karena jadi titik tumpu kendaraan ketika jumlah penumpang maksimal. 

Lantaran itu, banyak anggapan menyebutkan shockbreaker belakang yang dibiarkan mati bisa berimbas kerusakan komponen lain, lantas apakah benar? 

Baca juga: Solusi Agar Pengendara Tidak Copot Pelat Nomor Hindari ETLE

Kepala Bengkel DFSK Semarang Dani Sutomo menjelaskan, suspensi yang tidak bekerja, bobot massa kendaraan ditambah penumpang akan bertumpu langsung ke roda kendaraan. 

"Komponen mekanis yang ada di roda seperti bearing jadi titik tumpu bobot mobil sekaligus. Belum lagi kondisi jalan yang dilalui, ada risiko bearing roda aus," kata Dani kepada Kompas.com, Jumat (4/11/2022). 

Getaran jalan berlubang yang gagal diredam dengan baik, diterima mentah-mentah bagian roda. Otomatis, komponen mekanis yang berputar menjaga ritme putaran roda jadi terbebani. 

Selain itu, komponen stabilizer belakang mobil bisa sekaligus jadi korban karena reduksi goncangan kendaraan diluar batas wajar. 

"Pada kondisi jalan tertentu, rusak parah dan bergelombang karena fungsi shockbreaker tidak bekerja, maka stabilizer jadi tumpuan mengurangi limbung kendaraan," kata dia. 

Sementara itu, Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana mengatakan, kerusakan suspensi belakang atau depan bisa terdeteksi dari kembangan ban yang habis sebelah. 

Permukaan ban bisa habis lebih dahulu di bagian dalam atau bagian luar karena sudut simetris roda mobil berubah. 

Baca juga: Risiko Jarang Isi BBM Mobil Full Tank

"Hampir sama seperti kerusakan komponen kaki-kaki mobil lainnya, ban yang kena duluan. Jika seksama memperhatikan, pola kembangan ban termakan karena putaran roda cenderung menekan ke salah satu sisi, baik luar atau dalam," ucap Andika. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ada 6 Kecelakaan Lalu Lintas Saat Arus Mudik Lebaran
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau