JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan fasilitas proving ground merupakan salah satu aspek penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai ekspor otomotif global. Terlebih saat ini pertumbuhan industri kendaraan bermotor nasional tengah positif yaitu naik 21 persen.
Demikian dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat seremoni penandatanganan proyek KPBU pengembangan proving ground BPLJSKB Bekasi, Jawa Barat secara virtual, Senin (31/10/2022).
"Industri otomotif di Indonesia berkembang sangat pesat, seiring kebutuhan alat transportasi yang efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu adanya suatu pengujian kendaraan yang akurat, mengacu pada standar internasional," kata dia.
Baca juga: Ini Fasilitas Pengujian yang Akan Ada di Proving Ground BPLJSKB
Sehingga, dapat meningkatkan keselamatan berkendara guna meminimalisir angka kecelakaan kendaraan bermotor akibat faktor kelayakan kendaraan bermotor itu sendiri.
Setelah melewati berbagai hal, kini pembangunan fasilitas yang terletak di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, Jawa Barat telah memasuki tahap awal yaitu penandatanganan kerja sama.
Konsorsium Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) selaku pemenang tender proyek, akan segera memulai pembangunan pada bulan depan dengan menggunakan Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
IIAPG terdiri atas PT Gobel Internasional, PT Bintang Pradipa Persada, Japan Overseas Infrastructure, PT Hutama Karya, Toyota Tsusho Corporation, dan Astra Daihatsu Motor.
Baca juga: Proving Ground Internasional di Bekasi Siap Dibuka November 2023
Direktur Utama IIAPG Hiramsyah Sambudhy Thaib mengatakan, fasilitas ini merupakan proyek bergengsi karena menyangkut pengembangan industri otomotif nasional yang modern dan terkait dengan teknologi terkini untuk uji bidang keamanan dan kenyaman bagi kendaraan, serta dampak lingkungan hidup.
“Dengan berbagai fasilitas dan dukungan teknologi terkini, Proving Ground BPLJSKB Bekasi akan memberi multiplier effect yang besar terhadap pengembangan industri otomotif nasional, bahkan berpotensi membawa Indonesia ke posisi terdepan dalam lingkungan industri otomotif di kawasan ASEAN," kata dia.
"Konsorsium berterima kasih atas kepercayaan pemerintah yang memberi peluang berperan serta dalam pengembangan sektor transportasi dan industri otomotif nasional,” lanjut Hiramsyah.
Adapun ruang lingkup proyek meliputi desain proving ground, pembangunan fasilitas dan penyediaan peralatan beserta sistem informasi, pemeliharaan infrastruktur dan peralatan pengujian, serta pelaksanaan pelatihan berkala.
Baca juga: Bocoran Fitur Canggih Wuling Almaz Hybrid
Infrastruktur ini akan dilengkapi berbagai fasilitas modern untuk berbagai jenis uji tipe bagi kendaraan bermotor, seperti uji breaking system, speedometer, noise emission, rear view mirror, steering equipment, serta exhaust emission.
Proving ground akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti general road berfungsi untuk pengujian jalan pada umumnya, high speed track untuk pengujian kecepatan, kenyamanan kendaraan, pengendalian kendaraan, percepatan dan pengereman.
Lalu, pemakaian bahan bakar external noise, lintasan kering untuk pengujian kestabilan dan rem, lintasan tanjakan, lintasan kenyamanan dan lintasan off road untuk pengujian kestablian dan suspensi.
Pengujian kendaraan akan mengikuti United Nation Economic Commission for Europe Vehicle Regulations (UNR) dan antar negara ASEAN lainnya. Rencana awal, proyek maksimum mampu melakukan 14.319 pengujian tiap tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.