Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Masih Jauh dari Target

Kompas.com - 17/09/2022, 17:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini, pertumbuhan kendaraan bermotor listrik di Indonesia menunjukkan tren yang positif, terkhusus pada tahun ini. Hal terkait seiring dengan banyakny model yang mulai diperkenalkan dan membaiknya daya beli.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, selama Januari-Juli 2022 penjualan jenis kendaraan tersebut mencapai 4.849 unit. Ini sudah melebihi capaian tahun lalu dengan 3.205 unit.

Hanya saja, angka tersebut jauh dari harapan. Sebab, sebagaimana dikatakan oleh Direktur Sarana Transportasi Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Danto Restyawan, proyeksi populasi kendaraan listrik tahun ini 100.000 unit.

Baca juga: Ini Wilayah yang Masih Terapkan Pemutihan Pajak Kendaraan

"Sebenarnya tahun ini kita berharap mobil listrik bisa mencapai sekitar 20.000 unit dan motor listrik 80.000 unit. Tetapi sampai September 2022, baru 23.000 unit dari 100.000 unit, masih jauh sekali," kata kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Keadaan itu lantas yang membuat pemerintah mengeluarkan berbagai aturan dan kebijakan penggunaan kendaraan listrik terbaru. Satu diantaranya ialah Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.

Melalui perintah tersebut, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh dinas pemerintahan, baik pusat maupun daerah, serta Polri/TNI, untuk mulai menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas.

Lebih rinci, dalam instruksinya, diberikan kepada 10 level pemerintahan yang mencangkup para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Sekretaris Kabinet, Jaksa Agung Republik Indonesia, Kepala Staf Kepresidenan, dan Panglima Tentara Nasional RI.

Kemudian Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Para Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara, Para Gubernur, dan Para Bupati/Wali Kota.

Baca juga: Chery Buka Segmen Baru dengan Menghadirkan Tiggo 8 Pro

Dalam poin instruksinya, Jokowi menyebutkan penggunaan kendaraan dinas operasional dapat dilakukan melalui skema pembelian, sewa, dan/atau konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

alu pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai ini harus mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.

Sedangkan soal pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

"Kita harapkan dengan adanya berbagai kebijakan tentang penggunaan mobil dan sepeda motor listrik, era elektrifikasi bisa lebih masif," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
infrastructurr charging station'nya dulu lah dibanyakin...kalau udh banyak otomatis orang pasti berbondong bondong beli ev...minimal wuling air lah yg terjangkau. kalau ngecharge di luar rumah aja jarang spot'nya orang juga belum berani beli..termasuk saya hihihi


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Netanyahu Bikin Penawaran, Akan Bebaskan Pemimpin Hamas dari Gaza asal Mau Lucuti Senjata
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau