TANGERANG, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) memprediksi penggunaan kendaraan bermotor yang irit bahan bakar akan semakin populer seiring dengan terus naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya Pertalite.
Pasalnya, langkah pemerintah tersebut sedikit banyak akan berdampak pada ekonomi. Sementara tingkat GDP perkapita di Indonesia tidak berubah yaitu berada di 4.356 dollar AS.
Apabila ekonomi terdampak, sebagaimana dikatakan Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy, maka market otomotif dipastikan akan mengalami penurunan.
Baca juga: Toyota Indonesia Bicara Kemungkinan bZ4X Dijual di Indonesia
Di tengah penurunan tersebut, masyarakat diyakini akan semakin selektif dalam memilih kendaraan, terutama dalam mempertimbangkan keiritan bahan bakar.
"Konsumen saat ini semakin pintar dalam memilih produk apa yang kira-kira akan cocok digunakan dalam kondisi BBM yang semakin mahal. Pasti memilih mobil yang irit," kata Anton.
"Yang irit sekarang line up kita apa? Pasti contohnya LCGC dan mungkin untuk di kelas yang model baru Veloz atau Avanza, Raize, atau hybrid. Jadi akan terjadi pergeseran ke segmen-segmen yang lebih irit," lanjut dia.
Artinya, perseroan akan menghadirkan kendaraan listrik berteknologi hibrida dengan harga terjangkau dalam waktu dekat. Meski memang saat ini belum ada informasi yang bisa dibagikan dari Toyota.
Baca juga: 5 Mobil LCGC Paling Laris Juli 2022
Lebih lanjut Anton mengatakan pihaknya juga akan mempersiapkan paket-paket kredit yang lebih longgar untuk menyesuaikan kondisi masyarakat ketika harga BBM naik.
"Pasti kita akan pantau, kalau memang dibutuhkan paket-paket kredit yang lebih longgar atau yang menyesuaikan dengan konsumen pasti kita akan buat," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.