Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Melajukan Motor dengan RPM Bisa Bikin Mesin Jebol

Kompas.com - 14/07/2022, 11:22 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai sepeda motor tidak hanya sekadar memutar tuas gas dan rem ketika mau berhenti. Pengendara motor juga harus memperhatikan angka RPM (revolutions per minute) yang ada di takometer panel instrumen motor.

Satuan RPM sendiri digunakan untuk menyatakan kecepatan perputaran terhadap sumbu dalam satu menit. Dengan mengetahui RPM kendaraan kita, maka kita dapat mengatur gas sesuai dengan kebutuhan kendaraan.

Namun, masih banyak pengendara yang sering memacu kendaraannya pada RPM tinggi hingga melewati red-line. Padahal, kebiasaan tersebut akan membuat kinerja mesin lebih berat bahkan bisa menyebabkan mesin motor jebol.

Baca juga: Pakai Fitur Cruise Control, Perhatikan Hal-hal Ini

Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengatakan jika mesin sering dipaksakan pada RPM tinggi akan membuat kendaraan boros bahan bakar dan ada kemungkinan komponen mesin cepat rusak.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengendarai motor.Foto: Akun Twitter pribadi Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengendarai motor.

"Jika memaksakan mesin pada putaran tinggi, itu yang akan rusak pertama kali bisa jadi pistonnya terlebih dahulu, piston tidak akan bertahan lama," kata Endro kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Endro menjelaskan, putaran mesin yang cepat membuat piston lama-kelamaan akan panas. Begitu piston terlalu panas, maka piston akan lebih cepat aus jika dibandingkan dengan pemakaian normal.

Baca juga: INFOGRAFIK: Catatan 5 Tahun Perjalanan Wuling Motors di Indonesia

Memaksakan mesin motor pada RPM tinggi juga mengakibatkan kendaraan lebih boros bahan bakar. Pasalnya, dengan bukaan gas yang lebar maka konsumsi bahan bakar yang diperlukan juga semakin banyak.

Maka dari itu, jangan sampai jarum melewati batas RPM yang biasa ditandai dengan warna merah..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau