Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Bandung Siapkan Rekayasa Lalin Jelang Mudik Lebaran 2022

Kompas.com - 13/04/2022, 10:12 WIB
Serafina Ophelia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polresta Bandung melalui Satuan Lalulintas telah melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Bandung terkait antisipasi arus mudik lebaran 2022.

Dikutip dari Kompas Regional, Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polresta Bandung Kompol Rislam Harifah menjelaskan bahwa dari hasil rapat tersebut telah dilakukan survei jalur untuk antisipasi kemacetan.

"Kami telah adakan rakor bersama Pemda, kemudian kami sudah survei jalur. Sejauh ini baru itu yang dipersiapkan untuk antisipasi mudik lebaran," ucap Rislam, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Antisipasi Kepadatan Mudik, Polisi Siapkan Skema Ganjil Genap sampai One Way

Rislam mengatakan, tak adanya mudik selama dua tahun memiliki efek terhadap kepadatan atau kemacetan yang akan terjadi nanti. Apabila terjadi kemacetan di dalam tol saat mudik lebaran, pihaknya telah mempersiapkan kanalisasi di luar tol.

"Antisipasinya kalau misalkan arus mudik ada kepadatan kita siapkan di luar tol. Ada kanalisasi kalau misalnya dibutuhkan harus pengalihan arus dan rekayasa lalu lintas," ujar Rislam.

Ilustrasi jalan tol.Dok. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Ilustrasi jalan tol.

Baca juga: Naik Bus KG Trans dari Jakarta ke Denpasar, Tarif Rp 500.000

Terdapat dua jalur yang menjadi titik fokus baik saat arus mudik maupun saat arus balik, yaitu jalur Limbangan yang diprediksi bisa mengalami kemacetan dan berimbas sampai wilayah Cikaledong.

Bukan cuma itu, ini juga berlaku untuk arus balik. Rislam mengatakan, bila arus Limbangan padat maka akan dilakukan penarikan di Cikaledong, masuk ke Lingkar Barat Nagreg.

"Kalau mengacu ke dua tahun terakhir, kita sebenarnya ada imbas, imbas dari Limbangan, leles ekornya sampai ke Cikaledong. Kalau misalkan nanti imbasnya ngekor, imbas Limbangan kan itu wilayah Garut kita koordinasi untuk ditarik di Garutnya biar tidak terlalu panjang," ucap Rislam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau