JAKARTA, KOMPAS - Mantan kepala tim Repsol Honda Livio Suppo sedih melihat tim yang pernah digawanginya terseok dua musim terakhir. Honda tidak mampu unjuk gigi tanpa Marc Marquez.
Suppo yang berhenti dari Honda pada akhir 2017 dan menyerahkan tongkat estafetnya kepada Alberto Puig mengatakan, sejak dirinya pergi Repsol Honda terlalu terpaku kepada Marc.
"Tahun lalu jelas bahwa perkembangan tidak berjalan ke arah yang benar, tetapi seolah-olah mereka mengabaikan sinyal yang datang dari trek dan dari pebalap itu sendiri," kata Suppo mengutip Tuttomotoriweb.it, Rabu (12/1/2022).
Baca juga: Punya Rencana Beli Mobil, Lakukan Ini Saat Test Drive
Pengembangan Honda RC213V semakin mengarah pada Marc setelah Dani Pedrosa pensiun. Adapun test rider juga tidak punya pilihan lain selain mendorong peningkatan motor ke arah Marc.
“Mereka membuat beberapa kesalahan dan saya minta maaf karena saya sangat terikat dengan Honda. Misalnya, mereka melakukan kesalahan dengan membiarkan Dani Pedrosa pergi," katanya.
"Perkembangan motor menuju ke arah di mana hanya Marc yang bisa melaju kencang,” ungkap Suppo.
Tanpa Marc, tim seolah kehilangan kompas, pembalap lain tak mampu memperebutkan podium kecuali dalam beberapa kesempatan.
Baca juga: Penting buat Pemula, Begini Tips Aman Mengemudi Mobil
Suppo mengatakan prihatin dengan kondisi tim dan atas beberapa momen sulit yang mesti dilalui. Termasuk cederanya Marc pada 2020 dan penyembuhan yang memakan waktu.
"Tidak ada persiapan setelah Marc," ungkap Suppo.
“Saya sangat menyesal untuk Honda karena sekarang mereka harus berjuang seperti ini. Ketika saya meninggalkan tim pada akhir 2017 itu adalah motor yang sangat kuat dan itu adalah titik referensi untuk semua orang," katanya.
"Sekarang mereka harus menemukan jalan yang benar,” ungkap Suppo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.