Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi Pasar Otomotif 2022, Toyota Masih Khawatir Covid-19

Kompas.com - 21/11/2021, 13:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) berharap situasi pandemi Covid-19 di dalam negeri dan ekonomi mampu terjaga agar industri otomotif nasional mampu berjalan ke arah positif pada tahun depan.

Pasalnya, kini daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor sedang bergerak positif setelah terdampak pandemi Covid-19 setahun belakangan. Di samping itu, diharapkan pula akan hadirnya insentif pemerintah RI.

"Ada beberapa faktor utama bila bicara tentang proyeksi pasar di 2022, yaitu ekonomi dan Covid-19," ucap Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy dalam konferensi virtual, Jumat (20/11/2021).

Baca juga: Jumlah SPK Toyota Avanza dan Veloz Capai 1.398 Unit

Toyota Avanza dan Veloz di lantai GIIAS 2021KOMPAS.com/Ruly Toyota Avanza dan Veloz di lantai GIIAS 2021

"Mudah-mudahan tidak ada lagi wave 3 ataupun wave 4 yang nanti akan membuat kondisi kita menurun lagi," tambahnya.

Di samping itu, ada pula faktor lain yakni kondisi supply yang berdampak terhadap kegiatan produksi dan komponen di dalam negeri. Sebab pada tahun ini, terdapat sedikit tantangan yang membuat pasokkan tersendat.

Sehingga, kondisi atas demand dan supply di sektor otomotif bisa berjalan beriringan ke arah positif.

Meski demikian, Anton masih belum yakin bila jumlah penjualan mobil pada 2022 dapat kembali ke level semula, yakni 1 juta unit. Berdasarkan prediksi, akan terhenti di 900.000 unit sampai 950.000 unit.

Baca juga: Ini 5 Besar Penjualan Toyota di GIIAS 2021

Ilustrasi produksi mobil Toyota Fortuner di pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat.Istimewa Ilustrasi produksi mobil Toyota Fortuner di pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat.

"Prediksi kita di tahun depan, mudah-mudahan market berada di kisaran 900.000 unit sampai 950.000 unit. Memang belum mencapai angka 1 juta unit, tapi saya rasa akan mendekati," ucapnya.

Adapun pencapaian penjualan tahun ini, diakuinya banyak terbantu oleh insentif yang diberikan pemerintah RI melalui instrumen pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang berlaku selama Maret-Desember 2021.

"Tahun ini kita banyak dibantu dengam insentif PPnBM pemerintah, yang bagaimana dengan insentif ini di awal tahun depan mudah-mudahan ada perkembangan untuk dilanjutkan dan consider juga impact postif dari insentif ini terhadap industri otomotif dan bersama, baik itu dealership maupun konsumen," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau