JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun, curah hujan yang tinggi mulai mengguyur beberapa kawasan di wilayah Indonesia.
Saat hujan, tidak sedikit pengemudi mobil yang lebih memilih mematikan air conditioner (AC) dengan tujuan agar tidak kedinginan. Namun, hal ini sebetulnya kurang tepat untuk dilakukan karena dapat membuat kaca mobil berembun.
Christoper Sebastian, CEO Makko Group menjelaskan, mematikan AC saat hujan bisa menjadi salah satu penyebab kaca mobil berembun.
Baca juga: Custom Ride, Cara Royal Enfield Bikin Orang Kepincut Motor Custom
“Ketika AC mobil dimatikan, akan ada perbedaan suhu antara di dalam dan luar kendaraan, sehingga suhu di dalam mobil menjadi lebih hangat dari pada di luar mobil” ucap Christopher, kepada Kompas.com belum lama ini.
Selain itu, kualitas kaca yang sudah menurun dan karet wiper yang sudah mengeras juga bisa menjadi penyebab lain kaca mobil berembun.
Perlu dipahami bahwa kaca mobil yang berembun akan sangat menganggu aktivitas pengemudi karena visibilitasnya terbatas. Untuk itu harus dilakukan beberapa cara untuk mengatasi kaca mobil berembun.
“Kaca mobil yang berembun bisa dicegah, yang pertama jangan sering parkir mobil dibawah terik matahari. Selain itu janga sering menggunakan lap basah ketika membersihkan kaca bagian dalam,” kata Christopher.
Baca juga: Daftar Harga SUV Kompak per November 2021
Tidak hanya itu, menurut Christopher, penggunaan karpet mobil juga tak luput dari perhatian.
“Karpet mobil harus selalu kering, jangan sampai lembab. Gunakan karpet yang tidak menimbulkan penguapan zat kimia jika mobil di parkir dibawah sinar matahari,” katanya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan pemilik kendaraan untuk menggunakan karpet yang berbahan PVC coil murni, sehingga tidak menimbulkan penguapan kimia yang bisa membuat kaca berembun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.