JAKARTA, KOMPAS.com – Selain meningkatkan daya saing di sektor battery electric vehicle (BEV), Toyota bersikeras bertahan pada teknologi hybrid yang sudah dikembangkan pertama kali pada Toyota Prius sejak dekade 1990-an.
Bisa dibilang Toyota jadi pabrikan yang punya jajaran mobil hybrid terbanyak saat ini, dan tren itu diprediksi akan terus bertahan ke depannya.
Dilansir dari laman Best Car Web (2/8/2021), Toyota semakin memperluas jajaran produk hybrid dan bakal menghapus mobil dengan mesin bakar internal secara bertahap sampai 2030.
Baca juga: Toyota GR70, Begini Jadinya jika Corolla DX Diproduksi Lagi
Menariknya, Toyota tampaknya tidak akan menghapus mesin diesel yang sudah terkenal disematkan pada mobil komersial ataupun truk. Sebab, saat ini pengembangan mesin diesel tengah berjalan ke arah yang lebih bersih.
Salah satu idenya tentu membuat mesin diesel hybrid, yang kemungkinan akan dipasangkan pada SUV 4WD dan kendaraan niaga.
Mesin ini nantinya bakal mengkombinasikan torsi maksimal dari dua jenis dapur pacu, agar memperoleh efisiensi bahan bakar tinggi dan daya tahan khas mesin diesel konvensional.
Baca juga: Muncul Lagi, Keluhan Soal Kerusakan AC Wuling Confero S
Sementara itu, buat konsumen yang tinggal di daerah terpencil, mesin diesel hybrid juga bisa menjadi solusi elektrifikasi tanpa akses ke infrastruktur pengisian daya.
Untuk diketahui, saat ini dari sekian banyak jajaran produk Toyota di Jepang, tinggal Land Cruiser, Land Cruiser Prado, Hiace Wagon, dan Granace saja yang belum memiliki varian hybrid.
Rencana paling dekat, Land Cruiser Prado dikabarkan bakal berganti model pada 2023, dan memiliki pilihan mesin diesel hybrid 2.500 cc hingga 3.500 cc pada 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.