Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Menaruh Parfum Mobil di Kisi-kisi AC, Ini Alasannya!

Kompas.com - 15/01/2021, 09:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki kabin yang bersih menjadi dambaan semua pemilik mobil. Apalagi jika ditambah dengan aroma sedap dari pengharum kabin atau parfum yang saat ini sudah banyak beredar dan bisa dipilih sesui selera.

Meski begitu, jangan lantas asal pilih jenis parfum yang akan digunakan. Pasalnya ada beberapa jenis parfum mobil yang tidak baik digunakan karena bisa membuat komponen mobil menjadi rusak.

Baca juga: Menilik Kursi Unik Milik Bus Baru PR Sukun, Pakai Double Leg rest

Salah satunya pengharum yang diletakan pada kisi-kisi ventilasi pendingin udara. Menurut Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna, biasanya parfum yang diletakan dekat kisi-kisi AC berbahan gel yang tanpa disadari memiliki efek buruk bagi sistem pendingin udara.

“Tidak disarankan meletakan pewangi di ventilasi AC, apalagi yang berbahan gel dan memiliki aroma buah dan asam. Bila terus menerus digunakan, itu lama-lama membuat bahan kimia di pewangi bisa terserap ke dalam evaporator AC,” ucap Suparna beberapa waktu lalu saat dihubungi Kompas.com.

Evaporator MobilFoto: Jefri Evaporator Mobil

Suparna menjelaskan, saat bahan kimia dari parfum terserap ke evaporator, dampaknya bisa menimbulkan kerak pada pipa yang berfungsi menyalurkan udara dingin ke kabin. Bila sampai terjadi penumpukan, maka kesejukan kabin tentu akan berkurang.

Baca juga: Menilik Kursi Unik Milik Bus Baru PR Sukun, Pakai Double Leg rest

Parahnya lagi, bisa sampai menimbulkan kerusakan yang membuat evaporator harus dibongkar. Bila hal tersebut sampai kejadian, otomatis pemilik mobil harus mengeluarkan uang lebih besar dari harga parfum yang dibelinya.

“Cari parfum yang biasa saja, seperti yang digantung di atas spion tengah atau bila mau aman yang sistem semprot seperti pengharum ruangan rumah. Penempatan pengharum di ventilasi AC juga bisa merusak kisi-kisinya karena harus menahan beban,” kata Suprna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau