Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Simpan Hand Sanitizer di Kabin Bisa Membuat Mobil Terbakar?

Kompas.com - 27/05/2020, 17:50 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat hampir seluruh masyarakat lebih memperhatikan kebersihan diri hingga kendaraan kesayangan.

Salah satu usaha yang dilakukan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 adalah dengan selalu membawa hand sanitizer.

Meski memiliki fungsi penting untuk membunuh bakteri dan kuman, hand sanitizer juga bisa menimbulkan bahaya. Misal, ketika hand sanitizer ditinggalkan di dalam mobil bisa menyebabkan risiko kebakaran.

Seperti video yang sedang viral belakangan ini, Organisasi Pemadam Kebakaran Western Lake di Winsconsin, Amerika Serikat (AS), menampilkan potongan gambar sebuah pintu mobil yang terbakar karena hand sanitizer.

Baca juga: Baru Meluncur, Triumph Scrambler 1200 Bond Edition 2020 Langsung Ludes

Dalam video tersebut, disebutkan jika hand sanitizer sebagian besar terbuat dari cairan berbasis alkohol yang mudah terbakar. Oleh sebab itu, mereka memberi peringatan kepada masyarakat tentang bahaya meningalkan hand sanitizer dalam mobil ketika cuaca terik.

Terkait hal ini, Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Yenny Meiliana, mengatakan, hal ini harus dikaji lebih dalam lagi apa penyebab yang membuat hand sanitizer tersebut bisa terbakar.

ilustrasi Hand Sanitizer di dalam mobilchemicalguys.com ilustrasi Hand Sanitizer di dalam mobil

“Sebab, umunnya hand sanitizer hanya memiliki kandungan alkohol sebesar 70 persen. Kalaupun disuhu yang benar-benar panas, di bawah 40 derajat itu masih aman apalagi dalam keadaan tertutup, otomatis tidak akan menguap. Jadi perlu dikaji ulang apakah mungkin komponen yang ada di dalam kendaraan bisa menjadi pemicu hand sanitizer tersebut bisa terbakar,” kata Yenny saat di hubungi Kompas.com, Rabu (27/05/2020)

Hal serupa juga diungkap oleh Kepala Bengkel Auto2000, Cilandak, Suparna mengatakan, alkohol yang terdapat pada hand sanitizer biasanya tidak akan mencapai 100 persen, sehingga kecil kemungkinannya untuk terbakar. Namun, hal tersebut bisa saja terjadi bila memang panasnya cukup tinggi.

Baca juga: Selain SIKM, Ini Syarat Kendaraan Beroperasi Selama Pandemi

“Biasanya orang memarkirkan mobil di tempat yang panas tidak dalam waktu yang lama. Bila memang terpaksa parkir di tempat panas, sebaiknya biasakan kaca mobil dibuka sedikit saja ajar ada sirkulasi udara,” katanya.

Ia menambahkan, terbakarnya cairan hand sanitizer dalam mobil kasusnya 11-12 dengan bensin. Artinya, bisa saja terjadi karena ada tiga unsur, yaitu panas, udara, dan bahan bakar yang mana dalam kasus ini digantikan dengan kandungan alkohol tadi.

“Logikanya mobil dijemur seharian saja dengan kondisi bahan bakar yang terisi penuh masih aman. Jadi secara garis besar mungkin berpotensi terbakar itu ada, tapi akan ada banyak faktor yang memengaruhi, seperti panas yang ekstrem dan lain sebagainya,” kata Suparna.

Meski demikian, sebaiknya pemilik mobil melakukan tindakan preventif dengan tidak meninggalkan barang-barang yang berpotensi bisa terbakar dalam kabin, seperti hand sanitizer dan power bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau