Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Berani Lawan Polisi karena Ditilang, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 09/02/2020, 16:07 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian pengemudi mobil yang menantang polisi belum lama ini hanya salah satu kasus yang terjadi di jalan raya. Sebelumnya bahkan ada kejadian polisi ditabrak sampai naik ke kap mesin.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, banyaknya kejadian pengguna jalan yang tidak takut dengan penegak hukum karena dipicu rasa tidak percaya kepada institusi kepolisian.

Baca juga: Jangan Menantang Berkelahi, Lakukan Ini Jika Tidak Terima Ditilang Polisi

Tangkapan layar unggahan warga tidak mau ditilang polisi di Tol Angke 2 Jakarta Barat.Instagram: @jokersupriadi Tangkapan layar unggahan warga tidak mau ditilang polisi di Tol Angke 2 Jakarta Barat.

"Kita melihat kejadian-kejadian masyarakat melawan, menabrak, dan menantang berantem, ini merupakan rangkaian dari proses perilaku oknum-oknum institusi itu sendiri sehingga masyarakat menganggap institusi ini tidak benar," kata Jusri kepada Kompas.com, Minggu (9/2/2020).

Jusri mengatakan, ada beberapa hal yang membuat rasa percaya masyarakat menurun kepada polisi. Pertama yakni adanya tebang pilih dalam penegakan hukum di lalu lintas, dan kedua yaitu pungutan liar.

"Ini adalah risiko dari institusi besar. Walaupun tidak semua seperti itu, dan kalau kita melihat oknum polisi terutama petugas lalu lintas itu juga manusia tidak ada yang sempurna, tapi saat mereka melakukan hal yang idak benar langsung menjatuhkan nama institusinya," kata Jusri.

Sejumlah pengendara sepeda motor ditilang polisi karena menerobis jalur transjakarta di Jalan Jatinegara Barat, Rabu (20/3/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Sejumlah pengendara sepeda motor ditilang polisi karena menerobis jalur transjakarta di Jalan Jatinegara Barat, Rabu (20/3/2019).

Sebaliknya juga demikian, Jusri menekankan bahwa perilaku Tohab Silaban yang menantang polisi berkelahi tidak dapat dibenarkan. Perilaku tak terpuji itu juga tidak mewakili perilaku semua pengguna jalan.

Baca juga: Jangan Melawan Polisi Lalu-lintas, Kenali Hak Diskresi Polisi

"Juga tidak semua berperilaku seperti mr X yang keterlaluan itu, banyak juga yang apresiasi dengan petugas lalu lintas di jalan. Pengorbanan mereka luar biasa, orang di kantor mereka di jalan sepanjang hari. Sebelum mereka jadi perwira tinggi mereka terus di jalan, terpapar matahari dan hujan," katanya.

Budiyanto, pengamat transportasi, mengatakan, video viral orang menantang berkelahi polisi tersebut tidak bisa menggambarkan kondisi jalan saat ini, sebab perbandingannya sangat sedikit.

"Tidak juga karena yang seprti itu sangat sedkit, satu banding seribu, bisa lebih. Jadi tidak bisa dilihat seperti itu," kata Budiyanto yang pernah menjabat Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau