Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Virus Corona, Pabrikan Otomotif Batasi Perjalanan ke China

Kompas.com - 27/01/2020, 17:11 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

WUHAN, KOMPAS.com - Perusahaan otomotif mulai melakukan pembatasan perjalanan bisnis dari atau ke China dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona.

Virus Corona, sebagaimana dikatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merupakan wabah yang mematikan dengan tingkat penyebaran cepat. Saat ini, sebanyak 56 korban dinyatakan telah meninggal dunia, serta lebih dari 1.400 orang seluruh dunia sudah terinfeksi.

Melansir Autonews, dampak dari virus ini membuat aktifitas bisnis dari berbagai perusahaan otomotif di China terganggu. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sudah melakukan penutupan produksi dan penjualan.

Baca juga: Virus Corona Menyerang, Otomotif China dan Dunia Lumpuh

Petugas India memeriksa wisatawan yang datang dari Nepal ke India terkait antisipasi penyebaran virus Corona, di perbatasan India-Nepal, sekitar 32 km dari Siliguri, Sabtu (26/1/2020). Hingga saat ini, sudah 12 negara di berbagai belahan Bumi yang positif mengumumkan terdampak virus corona yang dilaporkan sudah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.AFP/DIPTENDU DUTTA Petugas India memeriksa wisatawan yang datang dari Nepal ke India terkait antisipasi penyebaran virus Corona, di perbatasan India-Nepal, sekitar 32 km dari Siliguri, Sabtu (26/1/2020). Hingga saat ini, sudah 12 negara di berbagai belahan Bumi yang positif mengumumkan terdampak virus corona yang dilaporkan sudah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.

Salah satu jenama otomotif asal Perancis, PSA Group, yang menjual mobil merek Peugeot dan Citroen di China, sudah memulangkan karyawan ekspatrian dan keluarganya dari wilayah Wuhan, China.

PSA Group dikabarkan telah mengevakuasi sebanyak 38 orang karyawan dari wilayah Wuhan. Evakuasi lanjutan, akan dilakukan atas kerjasama dengan konsulat jenderal Perancis dan China.

Karyawan itu, nantinya bakal dikarantina di Changsha, sebelum melakukan perjalanan kembali ke Perancis.

GM-SAIC, perusahaan patungan General Motors dan SAIC Motor Corp yang memproduksi dan memasarkan mobil merek Cadillac, Buick, dan Chevrolet, juga melakukan hal sama.

Adapun jumlah pekerja yang dimiliki perusahaan besar di Wuhan ini sekitar 6.000 orang.

Baca juga: Dokter Peringatkan, Gejala Virus Corona Bisa Tak Terlihat

Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.AFP/HECTOR RETAMAL Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.

Jim Cain, Juru Bicara General Motors (GM) menjelaskan bahwa pihaknya telah membatasi perjalanan bisnis ke China dan telah meminta karyawan di sana untuk mengikuti semua tindakan perlindungan dari otoritas setempat.

Namun, untuk status pabriknya saat ini, belum ada informasi lanjutan.

Sedangkan Ford melalui juru bicaranya, Anderson Chan, menyatakan telah membuat tim khusus untuk memantau situasi dan menentukan tindakan terbaik untuk karyawannya di China.

"Kami mendorong karyawan untuk tetap tenang dan mendapat informasi melalui sumber resmi pemerintah," kata dia.

Pabrikan lainnya seperti Volkswagen dan Nissan, juga tengah melakukan hal serupa guna melindungi karyawan dari wabah virus Corona. Mereka melakukan kampanye untuk lebih awas dan selalu membersihkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau