JAKARTA, KOMPAS.com – Berkendara konvoi bersama rekan ketika sedang turing merupakan aktivitas yang biasa dilakukan ketika menjelajah luar kota. Menempuh jarak yang relatif jauh sebaiknya sudah melakukan perencanaan sebelumnya.
Perencanaan yang dilakukan meliputi penentuan jalan dan titik kumpul atau tempat beristirahat. Konvoi motor juga tidak disarankan untuk dilakukan pada malam hari. Jadi ketika hari mulai sore, baiknya perjalanan ditunda dulu sampai besok paginya.
Setyo Suyarko, Trainer Yamaha Riding Academy On Road dan Off Road, mengatakan, kalau turing pada malam hari sangat tidak disarankan. Situasi ini baiknya dihindari demi menjaga fisik tetap prima dan mematikan kondisi jalan terlihat lebih jelas di lapangan.
Baca juga: Jurus Aman dan Nyaman Turing Motor ala Nabila Putri
Alasan pertama yaitu karena jam biologis manusia. Manusia pada malam hari seharusnya istirahat, sehingga kalau turing dilanjutkan pada malam hari, fokus pengendara jadi tidak maksimal.
“Kalau malam kan seharusnya jam untuk tidur, jadi fokus ketika berkendara jadi tidak 100 persen,” kata Setyo kepada Kompas.com, belum lama ini.
Selain kondisi fisik manusia yang tidak maksimal, kondisi jalan yang akan dilewati pun kurang terlihat dengan jelas karena gelap. Walaupun sudah menentukan jalan dan dibantu sistem penerangan pada motor, tetap saja tidak akan optimal seperti ketika melalui di siang hari.
Baca juga: Begini Etika yang Baik Saat Turing
“Kedua yaitu kondisi jalan tidak dapat terlihat dengan jelas karena gelap. Lebih sulit untuk memprediksi kondisi bahaya yang ada di depan,” ucap Setyo.
Terakhir yaitu jika terjadi kecelakaan, akan lebih sulit ditangani ketika malam hari. Belum tentu di daerah yang dilewati ada klinik yang buka 24 jam. Mencari bantuan untuk mengangkut korban juga belum tentu ada saat malam hari.
“Saat malam dan terjadi kecelakaan, mengurus korban akan lebih sulit karena sulit mencari pertolongan. Karena tidak semua klinik buka 24 jam dan kalau butuh bantuan kendaraan untuk mengangkut korban, akan sulit ditemui kendaraan yang lewat,” tambah Setyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.