Jakarta, KOMPAS.com - BMW membekali X1 facelift generasi kedua ini dengan mesin mini yang memiliki tipe 3 silinder. Kapasitasnya pun hanya 1.5 liter.
Tapi jangan anggap enteng penyuplai tenaga yang berada di balik kap SUV seharga Rp 739 juta ini. Sebab, BMW juga menjejali jantung pacu X1 dengan turbo sehingga mampu mengembuskan tenaga hingga 140 tk.
Baca juga: Polisi Layani Pengurusan STNK atau BPKB yang Rusak Akibat Banjir
Tak hanya berbekal mesin canggih, daya tersebut disalurkan ke roda melalui transmisi otomatis kopling ganda (dual clutch) 7 percepatan.
Kolaborasi antara mesin dan transmisi terkini tersebut menghasilkan akselerasi yang cukup mumpuni. Apalagi bila mengaktifkan mode sport lewat tombol yang ada di konsol tengah.
BMW mengklaim, dari posisi diam, X1 dapat melaju hingga 100 kpj dalam waktu 9,7 detik.
Pengunaan mode Sport memang cukup memengaruhi rasa berkendara X1. Setiap tekanan gas yang diberikan langsung direspon dengan cepat. Begitu pula ketika kaki melepaskan tekanan dari pedal gas, deselarasinya cukup terasa.
Efeknya tentu sedikit mengurangi rasa nyaman, apalagi bagi yang belum terbiasa. Jadi sebaiknya jika ingin nyaman bisa mengaktifkan mode Comfort.
Namun jika ingin berkendara efisien, bisa aktifkan mode Eco Pro. Maka komputer akan mengatur bukaan gas secara simultan agar penggunaan bensin, udara seefisien mungkin.
Bahkan ketika Anda kerap menekan pedal gas agak dalam, muncul pemberitahuan pda panel meter untuk mengendurkan tekanan pedal gas.
Seberapa efisien?
BMW kerap identik dengan mesin besar, kencang dan tentunya royal dalam penggunaan bahan bakar. Namun tidak untuk X1 facelift ini.
Saat mencoba di kemacetan dalam kota, tol, konsumsi BBM yang dihasilkan cukup moderate yaitu 10,7 kpl.
Angka tersebut didapat karena memang mesin yang digunakan X1 terbilang kecil. Plus, ada kelengkapan start stop engine yang sangat membantu menekan penggunaan bensin saat macet.
Jadi, saat macet, dan Anda menginjak pedal rem (dalam kondisi transmisi di D), mesin langsung mati. Namun, semua perangkat kelistrikan, audio dan AC masih aktif.
Baca juga: Kenapa Mobil Mesin Diesel Lebih Kuat Terjang Banjir daripada Bensin?
Ketika tekanan pedal rem dilepas, mesin langsung aktif. Sayang saat mesin kembali aktif, prosesnya agak kurang nyaman, agak terasa getarannya. Kalau dirasa kurang nyaman, fitur start stop engine bisa dinonaktifkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.