Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2019, 08:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Hujan deras yang mengguyur Jakarta, Selasa (17/12/2019), mulai menyebabkan banjir di beberapa titik. Sejumlah kendaraan terpantau dihadang banjir dan harus mencari jalur alternatif agar tetap bisa sampai ke tujuan.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan, mengatakan, jika banjir dapat merusak komponen vital mobil. Oleh sebab itu, pengemudi disarankan untuk putar balik dan tidak melewati genangan air saat menemui banjir.

Meski begitu, ada pengecualian bagi mereka yang tak memiliki jalan lain menuju lokasi tujuan dan terpaksa harus tetap melewati jalan tersebut.

Baca juga: Usai Hujan Deras, Banjir di Kelapa Gading Mulai Surut

Ilustrasi berkendara di musim hujan- Ilustrasi berkendara di musim hujan

Menurutnya, mobil masih boleh melintasi banjir namun dengan beberapa catatan. Salah satunya jangan menjadi yang pertama saat melintasi banjir.

“Langkah ini diambil agar bisa mengetahui seberapa dalam banjir tersebut. Biarkan orang lain lewat dan pelajari kontur jalan dari mobil yang jalan duluan, kalau mobil tadi berhasil melintasi banjir maka kita bisa menirunya,” ucapnya kepada Kompas.com (17/12/2019).

Selain itu, penting juga bagi pengemudi untuk memantau ketinggian air lewat roda mobil. Marcell mengatakan untuk tidak melintasi banjir yang lebih tinggi dari setengah tinggi ban.

Baca juga: Jakarta Mulai Banjir, Bagaimana Operasional Taksi Listrik?

Suasana ketika sebuah mobil menerobos banjir yang terjadi di sekitar kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (12/1/2014). Banjir ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi di kawasan ibukota yang terjadi sejak Minggu malam (11/1/2014). KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA Suasana ketika sebuah mobil menerobos banjir yang terjadi di sekitar kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (12/1/2014). Banjir ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi di kawasan ibukota yang terjadi sejak Minggu malam (11/1/2014).

Sebab katanya, semakin tinggi permukaan air, maka semakin besar pula kemungkinan air masuk melalui intake atau saluran udara.

Karena masuknya air ke dalam intake (saluran udara) sangat mungkin terjadi, terutama akibat dari gelombang yang diciptakan mobil saat melaju di air. Di samping juga karena terkena tabrakan bumper mobil lain yang melintasi banjir.

“Karena kalau air sampai masuk ke intake, lalu ke ruang bakar, tak hanya membuat mobil mogok. Tapi juga bisa menyebabkan water hammer, risikonya komponen mesin internal bisa rusak,” kata Marcell.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com