Banyak Konsumen Honda adalah Pembeli Mobil Pertama

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebelum membeli kendaraan, konsumen biasanya mempertimbangkan banyak hal.

Terutama pembeli mobil pertama, yang umumnya punya karakter unik sebelum menentukan model mana yang bakal dibeli.

Pembeli mobil pertama adalah mereka yang sebelumnya menggunakan kendaraan roda dua, atau orang-orang yang mulai berkeluarga dan sudah membutuhkan mobil sebagai alat transportasi.

Mereka ini cenderung lebih teliti dalam memilih mobil. Pertimbangannya juga beragam, mulai dari kualitas produk, layanan aftersales, hingga depresiasi harga saat dijual kembali.

Baca juga: Diminati di Dalam dan Luar Negeri, Brio Jadi Tulang Punggung Honda

Lihat Foto

Pengunjung menyaksikan pameran otomotif Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019). Pameran otomotif terbesar ini akan berlangsung hingga 5 Mei 2019 mandatang.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, mengatakan, model-model yang dijual Honda cukup banyak menarik perhatian pembeli mobil pertama.

“Sekitar 40-50 persen konsumen kami first time buyer, kalau di Honda yang mengganti Honda ke Honda bisa 20-30 persen. Sisanya dari brand lain terus pakai Honda,” ujarnya, Minggu (1/12/2019).

Maka, tak heran jika model seperti Brio jadi produk terlaris. Bahkan model ini juga menjadi low cost green car (LCGC) paling laku di Indonesia.

Baca juga: Honda City Baru Usung Mesin 1.000 cc Turbo, Bisa Dipakai Brio?

Lihat Foto

Uji Irit Honda Brio Satya(dok.HPM)

Komposisinya disebut mencapai 40 persen dari seluruh penjualan Honda. Billy mengatakan, Brio Satya mengambil porsi 30 persen, sedangkan Brio RS 10 persen secara keseluruhan.

“Segmen ini masih yang paling besar buat kami, makanya konsumennya masih kami incar first time buyer. Kalau yang sudah punya family, punya anak, biasanya Mobilio,” katanya.

"Ini artinya program penjualan kami bisa diterima konsumen, kemudian kami juga fokus di layanan aftersales, karena konsumen sekarang sudah makin kritis lagi," ucap Billy.