JAKARTA, KOMPAS.com – Hari ketujuh Operasi Zebra Jaya 2019 yang berlangsung dari 23 Oktober sampai 5 November 2019 mendapat sebuah temuan, pengemudi roda empat makin sadar dengan pentingnya menggunakan sabuk pengaman.
“Pelanggaran tidak menggunakan sabuk pengaman turun sekitar 20 persen, dari sebelumnya 153 perkara pada 2018, kini menjadi 113 perkara,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar, kepada Kompas.com (30/10/2019).
Meski bukan prioritas utama, berkurangnya pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman dalam tujuh hari pelaksanaan Operasi Zebra jadi prestasi tersendiri.
Baca juga: Tak Bawa SIM Jadi Pelanggaran Terbanyak di Operasi Zebra Jaya 2019
Untuk diketahui, tiga prioritas utama dalam Operasi Zebra tahun ini yaitu pengendara yang tidak memiliki SIM, pengendara yang tidak memiliki STNK, dan pengendara yang melawan arah.
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan, mengatakan pengemudi mobil yang tidak menggunakan berisiko lebih besar mendapat efek kecelakaan yang fatal.
“Safety belt dirancang untuk mengurangi cedera yang diakibatkan kecelakaan, dengan menahan penumpang ketika terlempar dari kursi,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: 7 Hari Operasi Zebra, 9.449 Pengendara Terjaring Razia
Marcell menjelaskan, saat terjadi tabrakan tubuh akan condong ke depan. Kondisi ini membuat badan dan kepala secara natural akan terdorong ke depan begitu kuat.
“Pada mobil yang memiliki airbag, safety belt akan menahan tubuh agar tidak terkena ledakan secara langsung. Sebab jika langsung terkena ledakan tanpa penahan bisa lebih fatal akibatnya,” ucap Marcell.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.