Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Waktunya Indonesia Terapkan Klasifikasi SIM C

Kompas.com - 17/10/2019, 07:22 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat tertunda, wacana pengolongan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk sepeda motor kembali bergulir. Apabila sesuai target, maka bisa direalisasikan pada 2020.

Jadi jika sudah berlaku maka SIM C khusus untuk pengendara motor terbagi menjadi tiga golongan, yakni C, C1, dan C2. Bedanya, dilihat dari kapasitas mesin motor yang dimiliki oleh pemohon.

Menanggapi rencana ini, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, sudah waktunya Indonesia menerapkan penggolongan SIM, terutama untuk pengguna motor.

"Itu kan rencana lama, dan memang harusnya sudah berjalan. Artinya, dengan klasifiksi SIM ini akan ada ketentuan yang lebih detail bagi pengendara motor, terutama soal kemampuan berkendara bagi yang membawa moge. Tidak sembarang lagi orang baru bisa bawa motor langsung pakai motor cc besar, ucap Jusri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Penggolongan SIM C Bisa Dimulai pada 2020

Menurut Jusri, pasar otomotif roda dua di Indonesia saat ini cukup marak kehadiran motor-motor sport atau moge lainnya yang memiliki kubukasi mesin cukup besar. Rata-rata di atas 250 cc.

Sayangnya, kondisi tersebut tidak dibarengi dengan segi edukasi dan pemahaman dalam berkendara yang baik. Sehingga yang terjadi, siapun asal bisa membawa motor dan punya SIM C, bisa dengan bebas mengendarai semua jenis motor.

Padahal, motor berkubikasi besar, apalagi di atas 500 cc, menurut Jusri memiliki karakter yang tak bisa dibedakan dengan motor cc rendah. Mulai dari segi pengendalian, tenaga, handling, dan lain sebagainya.

Baca juga: Ini Tujuan Polisi Terapkan Ujian Praktik Elektronik saat Bikin SIM

Oleh sebab itu, kondisi ini harus disikapi dari segala aspek, termasuk juga sisi kemampuan penggunanya dalam berkendara. Tentunya bukan semata hanya memiliki banyak uang dan bisa membeli moge saja, tapi juga harus diuji keahliannya dalam berkendara melalui kompetensi khusus.

"Kalau dibuat penggolongan, artinya akan ada kompetensi yang dikhususkan. Tidak sembarang punya uang bisa beli dan langsung bawa moge, tapi dari sisi praktik atau kemampuan mengendalikannya tidak ada. Di negara-negara lain, soal penggolongan SIM ini sudah berjalan sejak lama, bahkan jauh lebih ketat dalam hal pengujian, tidak sembarang bisa mendapatkan SIM," ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
keyword kelas berita kompas isinya hanya: nilai, dinilai, menilai, diingatkan, mengingatkan, diharapkan, diminta, dianggap, imbau, diimbau, menurut, menurut survey, menurut peneliti, menurut analis, menurut direktur, kata manager, kata pakar, kata survey, kata pemerhati,kata pengamat dst..
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Kenapa Mobil Listrik Tidak Dibekali Dengan Ban Serep?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Berapa Liter BBM yang Tersisa Saat Indikator Bensin Mobil Kelip?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

70 Link Download Twibbon Idul Fitri 1446 H Keren untuk Dibagikan ke Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Shalat Ied Bareng Ivan Gunawan, Ruben Onsu: Semoga Saya Istiqomah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

150 Twibbon Idul Fitri 2025 dan Poster Selamat Lebaran 1446 H, Simpel dan Keren

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Insien Penumpang Merokok di Kabin Pesawat, Garuda Indonesia Tindak Tegas

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AS Beri Sanksi Baru Atas Program Drone yang Beroperasi di Iran, UEA, dan China
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau