Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengajak Jimny Bermain Sejenak di Habitat Asli

Kompas.com - 02/10/2019, 08:03 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah lama dinanti, akhirnya Kompas.com bersama dengan rekan media lainnya mendapat kesempatan untuk menjajal generasi keempat Suzuki Jimny di habitat asli, sirkuit off-road, semi-permanen, Pagedangan, Tangerang, Senin (30/9/2019) lalu.

Secara tampilan Jimny generasi keempat membawa ciri khas dari tiga generasi sebelumnya. Bentuk fog lamp dan headlamp LED Projector terbaru yang mengikuti Jimny generasi pertama atau LJ80, dua garis horizontal di sisi kap mesin yang mengambil Jimny generasi kedua SJ410, dan bentuk gril depan yang menyerupai Jimny generasi ketiga, yakni JB77.

Pada kesempatan pertama, unit yang redaksi gunakan merupakan Jimny dengan transmisi manual. Sistem pengoperasiannya tak berbeda dengan mobil manual lain, hanya ada tambahan tuas kecil di belakang gagang transmisi untuk pengaturan sistem pengerak 4x4.

Baca juga: Siap-siap, Harga Jimny Bisa Lebih Murah

Suasan kabin Jimny memang terlihat minimalis, tapi kalapangannya masih cukup baik dari baris pertama ataupun baris kedua. Posisi berkendara juga cukup nyaman, juga sudah banyak tombol di bagian kemudi, membuat aktivitas berkendara jadi lebih menyenangkan. Pastinya, Jimny generasi ini terasa jauh lebih mewah. 

Test Drive Suzuki Jimny Test Drive Suzuki Jimny

Tak membutuhkan waktu lama, setelah mesin dinyalakan dan tuas transmisi di pindah ke posisi gigi satu, si mungil ini langsung melaju berlahan di area tanah merah.

Meski lokasinya terbatas, tapi pengujian kali ini cukup beragam. Lintasanya dirancang sedemikian rupa layakanya medan off-road sehingga para media bisa lebih puas "menyiksa" dan membuktikan kemampuan Jimny yang keluar dari pabrikan sebagai kendaraan profesional.

Mulai dari jalan bergelombang, bumpy, menanjak, menurun, sampai lintasan terjal, semua wajib dilahap Jimny yang masih berstatus standar pabrikan.

Baca juga: Jajal All New Suzuki Jimny di Lintasan Offroad [VIDEO]

Test Drive Suzuki Jimny Test Drive Suzuki Jimny

Lintasan pertama, media ditantang untuk melibas jalur tanah bekas kubangan air sekaligus merasakan sistem penggerak yang bisa langsung digeser ke konfigurasi 4L. Dengan mudah Jimny mampu melewatinya, bahkan ketika dihadapi jalur jungkat-jungkit yang membuat bagian salah satu roda terperosok, seakan tak menjadi masalah berarti bagi Jimny.

Begitu juga ketika menanjak curam, dengan transmisi di posisi dua, Jimny mampu merangkak naik tanpa perlu menekan pedal gas terlalu dalam. Sistem pengerak All Grip Pro mampu mendistribusikan tenaga dengan baik ke masing-masing roda yang membutuhkan sehingga mampu meminimalis gejala selip.

Baca juga: Kehadiran Suzuki Jimny Diwarnai Praktik Ilegal

Test Drive Suzuki Jimny Test Drive Suzuki Jimny

Mesin 1.500 cc berkode K15 B yang sama dengan Ertiga juga terasa lebih berisi dalam menyuplai tenaga. Melihat data spesifikasi, mesin tersebut mampu memproduksi tenaga sebesar 100 tk dengan torsi 130 Nm, hasilnya benar-benar di luar ekspektasi.

Kemampuannya melahap ragam medan tak perlu diragukan, apalagi dengan adanya sistem suspensi 3-Link Rigit Axle dengan Coil Spring yang mampu meredam getaran dengan optimal sehingga pengemudi dan penumpang tetap nyaman.

Test Drive Suzuki Jimny Test Drive Suzuki Jimny

Merayap di tanjakan curam, dengan ruas yang minim menjadi salah satu kelebihan Jimny dengan dimensi yang ringkas. Cukup dengan memindahkan gigi satu, dan melepas kopling, Jimny pun mampu merangkak naik tanpa kendala.

Tidak hanya itu, ragam fitur juga ikut diuji, mulai dari hill descent control, hill hold control, sampai traction control. Hasilnya, mantap.

Baca juga: Inden Suzuki Jimny Makin Mengular Sampai 4 Tahun

Test Drive Suzuki Jimny Test Drive Suzuki Jimny

Kemampuan ini bukan hanya untuk Jimny versi manual, transmisi matiknya juga demikian, namun memang bila mencari sensasi off-road jauh lebih kental menggunakan transmisi manual.

Sayangnya, meski Jimny benar-benar tangguh, tapi ini bukan mobil yang mudah atau murah untuk dimiliki. Pasalnya, dengan harga yang mulai dari Rp 335 juta hingga Rp 350 juta, konsumen harus rela bersabar lebih dari dua tahun untuk mendapatkannya, bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta, antrean indennya ada yang sampai empat tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com