Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bedanya IMX 2019 Dibanding Tahun Lalu

Kompas.com - 29/09/2019, 14:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengikuti perkembangan, perhelatan Indonesia Modification Expo (IMX) 2019 menekankan kolaborasi antara industri aftermarket dengan modifikasi. Hal ini diyakini bisa membentuk ekosistem baik sehingga bisa maju ke tingkat internasional.

Pendiri National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) sekaligus penggagas IMX 2019 Andre Mulyadi menyatakan, dunia modifikasi di Indonesia kian berkembang.

Tapi ekosistemnya belum terbentuk dengan baik, masih banyak modifikator menggunakan komponen impor.

"Jadi, tahun ini kita dorong mereka untuk membuat kolaborasi yang melibatkan aftermarket dalam negeri maupun influencer. Tujuannya, selain membuka pasar lebih besar, ini bisa menjaga dan memperkuat ekosistem modifikasi dalam negeri dan komponennya," ujar Andre di Jakarta, Sabtu (28/9/2019).

Baca juga: Datsun GO Mooneyes tebar pesona di IMX 2019

Dirinya juga mengatakan, modifikasi dari Indonesia sudah sangat baik, bahkan beberapa di antaranya sudah bisa masuk pasar mancanegara. Tetapi, karena perkembangan di dalam negeri belum kuat, jarang orang yang tahu dan memanfaatkannya.

"Modifikasi itu dari grafiknya mengalami kenaikan, tapi memang orang Indonesia masih lebih suka dengan barang impor. Jadi lewat IMX 2019, kita menunjukkan bahwa modifikasi dan komponen dari Indonesia juga tidak kalah kuatnya sembari tukar ilmu pengetahuan," ucap Andre.

Baca juga: Body Kit Lokal Buat Lamborghini Aventador Meluncur di IMX 2019

Bagi industrinya sendiri, lewat IMX 2019 akan tercipta ekosistem baru dimana para produsen aftermarket bisa saling berhubungan dan membangun suatu produk terbaik yang berdaya saing tinggi.

"NMAA ingin ekosistem ini terus bertumbuh sehingga muncul produk-produk lokal yang berkualitas dan tidak kalah dibanding punya Jepang maupun Amerika Serikat. Kita juga akan menjaga produk tersebut supaya persaingannya dengan brand luar lebih fair," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau