Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Menjaga Orisinalitas Mobil Klasik yang Langka

Kompas.com - 24/09/2019, 13:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Indonesia Classic Car Owners Club (ICCOC) menggelar pameran dan kontes mobil bertajuk Concours d'Elegance.

Bedanya dengan pameran dan kontes lainnya, ajang ini khusus untuk mobil-mobil klasik yang langka dan eksotis.

Contohnya, mobil-mobil buatan Eropa era 1960-an hingga 1980-an yang jumlah produksinya sangat sedikit, dan sekarang populasinya semakin sedikit.

Baca juga: Concours d’Elegance Pertama di Indonesia Sukses Digelar

Seperti mobil-mobil yang menjadi peserta di Concours d'Elegance pertama di Indonesia, ada Aston Martin DB5 dan Lamborghini Miura S yang hanya ada satu di Indonesia.

Aston Martin DB5 satu-satunya di Indonesia hadir dalam Concours dElegance.Kompas.com/Donny Aston Martin DB5 satu-satunya di Indonesia hadir dalam Concours dElegance.

Stanley Atmadja, pencetus Concours d'Elegance, mengatakan bahwa menjaga orisinalitas sebuah mobil klasik bisa dibilang sangat sulit.

"Sebab, harus mengerti mobil tersebut, mulai dari detailnya, seperti garis jok, jahitannya, bentuk setirnya, shifter, pelek, semua itu harus mengerti bagaimana wujud aslinya saat keluar dari pabrik," ujar Stanley, kepada Kompas.com, di sela-sela acara Concours d'Elegance, di Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Baca juga: Deretan Mobil Klasik di Concours d’Elegance

Stanley menambahkan, tidak ada bagian yang lebih sulit. Menurutnya, semua bagian sama sulitnya, baik itu body part atau interiornya.

"Merek dari komponennya pun harus diperhatikan, jangan sampai komponennya cocok, tapi mereknya dari Jepang, sementara mobilnya dari Eropa. Detail seperti itu yang sangat penting," kata Stanley.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau