Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biasakan Kepo Melihat Kecelakaan di Tol

Kompas.com - 03/09/2019, 08:32 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan maut terjadi di di kilometer 91, Tol Purbaleunyi, Jawa Barat pada Senin (2/9/2019). Video kecelakaan beruntun itu pun cepat menyebar lewat media sosial dari pengemudi yang lewat.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, kebiasaan untuk melihat kejadian kecelakaan di jalan tol sebetulnya merupakan tindakan yang berbahaya.

Baca juga: Sienta Hybrid vs Freed Hybrid, Pertarungan MPV Pintu Geser di Jepang

"Padahal kita lihat, video yang beredar itu dari arah berlawanan (sebaliknya). Mobil-mobil berjalan pelan padahal itu di jalan tol yang ada batas kecepatannya," kata Jusri kepada Kompas.com, Selasa (2/9/2019).

Jusri mengatakan, kecelakaan bukan hanya terjadi ketika ''ngebut'' melebihi batas kecepatan atas tapi juga batas kecepatan bawah. Dengan tidak mengindahkannya artinya merusak alur (flow) jalan.

"Orang kita cenderung untuk melihat jika ada kecelakaan. Bukan hanya di jalan biasa tapi juga di jalan tol. Ketika seseorang melihat kecelakaan dan mengerem untuk melihat takutnya yang belakangnya justru menabrak," katanya.

Baca juga: Penjualan BMW Seri 3 Sudah Tembus 15,5 Juta Unit

Padahal ada alasan mengapa jalan tol memiliki batas kecepatan atas dan kecepatan bawah. Gunanya supaya jalan tol tidak tersendat. Batas kecepatan dirancang dengan memperhitungkan faktor keselamatan.

Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).KOMPAS TV Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).

Kronologis

Berdasarkan laporan kronologi terakhir Kompas Regional, Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman, menjelaskan insiden bermula dari kecelakaan tunggal yang dialami dump truck.

Kecelakaan itu membuat ada empat kendaraan terhenti mengantre proses evakuasi truk. Lalu tiba-tiba ada sebuah dump truck lain bermuatan tanah dari arah belakang yang hilang kendali karena rem blong.

Truk tersebut langsung menabrak empat kendaraan sebelumnya. Tepat di belakang truk yang hilang kendali tersebut, ada 15 kendaran lain yang ikut terlibat dalam insiden maut dan menyebabkan kecelakaan beruntun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau