JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Crown generasi ke-15 menjadi kandidat terkuat untuk menjadi mobil dinas baru para Menteri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masa jabatan 2014-2024.
Berdasarkan spesifikasi yang diberikan pemerintah lewat Keputusan Menteri Keuangan No.577/KM.6/2017 untuk mobil dinas menteri kualifikasi A1, sedan mewah ini masuk dalam persyaratan yakni bermesin 3.500 cc dengan enam silinder.
Toyota Crown merupakan salah satu mobil tertua yang diproduksi Toyota Motor Corporation. Hadir pasca perang dunia ke-2, perjalanan Crown menjadi mobil sedan asal Jepang tak selalu berjalan mulus.
Dilansir dari laman resminya, generasi pertama Toyota Crown hadir pada tahun 1955-1962 dengan nama Toyopet RS (karena menggunakan mesin tipe R 1900 cc dan platform tipe S).
Sedan ini hadir di tengah dominasi pabrikan otomotif Amerika dan Eropa sehingga, respons-nya tidak begitu gemilang.
Baca juga: Harga Toyota Crown Hybrid, Kandidat Mobil Menteri Jokowi
Kemudian, mobil dikembangkan menjadi RS20 hingga pada tahun 1959, muncul model facelift Toyota Crown model station wagon, van, dan pikap atau Masterline, panggilan akrabnya.
Masuk tahun 1962 sampai 1966, Toyota merombak hampir keseluruhan mobil ini. Toyota Crown dengan panggilan RS40 kali pertama hadir dalam bentuk sedan.
Pesona Toyota Crown mulai membaik setelah generasi keempatnya hadir pada tahun 1971-an. Mobil tampil dengan tubuh yang lebih besar yang terbagi dalam bentuk station wagon, super saloon, dan sedan, dengan variasi mesin 6 silinder 2.000 cc, 2.300 cc, serta 2.600 cc. Saat itu, mobil mulai banyak digunakan untuk ambulance lokal.
Namun, Toyota Crown belum bisa mengalahkan dominasi mobil Amerika dan Eropa. Hanya model Corona dan Corolla yang mampu 'bertarung' di luar negeri.
Pada generasi kelima, Toyota Crown muncul makin mewah dengan varian Royal Saloon. Model sedan standar dan deluxe, station wagon, hartdtop coupe, serta van mulai menarik hati. Pada tahun 1978, diperkenalkan Crown bermesin diesel 2.200 cc.
Baca juga: Harga Toyota Crown Hybrid, Kandidat Mobil Menteri Jokowi
Toyota lagi-lagi melakukan percobaan untuk model Crown, tepatnya pada tahun 1979-1983 dimana mobil sedan mewah tersebut mulai memiliki nuansa kendaraan Amerika dengan model kotak. Pada periode itu pula Toyota Crown bermesin turbo pertama kali dibuat.
Memasuki usianya yang ke-33 tahun, Toyota memutuskan untuk menghentikan produksi model Crown di beberapa negara rekanan. Mobil hanya dijual di Jepang dan diekspor ke beberapa negara Asia, Timur Tengah, dan Caribbean.
Pada tahun 1990, Toyota Crown mulai menggunakan mesin yang sama dengan Lexus LS400 untuk model Royal Saloon G, yakni 4.000 cc 1UZ-FE. Sontak, mobil langsung populer khususnya di Hong Kong dan dijadikan taksi.
Sekitar tahun 1989, Toyota Crown dengan versi Royal Saloon bermesin 1G 6 silinder 2.000 cc mulai ramai jadi perbincangan pecinta sedan mewah di Indonesia.
Era keemasan Toyota Crown di kawasan Asia Tenggara terus terasa, khususnya ketika muncul Crown Comfort, yang bodinya lebih sempit namun tinggi, di tahun 1996. Mobil populer di Hong Kong, Singapura, termasuk Indonesia.
Perjuangan Toyota Crown menjadi perhatian beberapa negara berkembang, tak terkecuali Indonesia. Hingga pada akhirnya, pemerintah Indonesia memilih Crown Royal Saloon untuk menjadi mobil dinas para menteri di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2014-2019.