Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEV dan Fuel Cell Masuk Rencana Toyota di Indonesia

Kompas.com - 30/07/2019, 13:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski regulasi mengenai kendaraan listrik di Tanah Air belum juga putus, namun Toyota sudah menyatakan siap untuk mengarah ke sana. Namun sebagai langkah awal dukungannya, raksasa industri otomotif asal Jepang ini memilih untuk fokus pada kendaraan hibrida dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Menurut Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, keputusan untuk menuju ke teknologi yang lebih maju, seperti kendaraan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) atau sepenuhnya berbasis baterai menjadi konsentrasi Toyota pada tahap selanjutnya.

"Sekarang hybrid, baru selanjutnya kita lanjutkan ke PHEV, ini jadi konsentrasi kami fase pertama. Untuk mendukung rencana 2025, kita akan lihat di mana kebutuhannya, apakah itu nanti arahnya ke baterai EV atau FCEV, ini jadi fokus kami di fase kedua," kata Soerjo kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

Baca juga: Tawaran Insentif dalam Pepres Mobil Listrik di Indonesia

Menurut Soerjo, bila ada pertanyaan kenapa sampai saat ini Toyota belum bertolak langsung menuju ke kendaraan yang sepenuhnya menggunakan baterai, kondisi tersebut lebih dikarenakan penyesuaian kondisi nyata saat ini dan juga soal masalah regulasi.

Infrastruktur yang saat ini masih belum siap, menurut Soerjo tidak akan cocok menunjang kebutuhan kendaraan bertenaga baterai. Beda dengan mobil hybird atau PHEV, yang mana tenaga utamanya bukan hanya mengandalkan baterai saja tapi juga masih bisa ditunjang dengan mesin konvensional.

Mobil-mobil hybrid dan PHEV juga dinilai cukup baik sebagai sebuah jembatan sebelum akhirnya menuju ke era kendaraan yang benar-benar menggunakan sumber tenaga terbarukan. Selain menunggu fasilitas infrastrukur, hal ini berguna juga untuk tahapan sosialisasi.

Baca juga: Keniscayaan Era Elektrifikasi di Indonesia

"Sekali lagi ini masalah regulasinya bagaimana, untuk sekarang bagi kami mobil hibrida dan PHEV yang paling pas untuk solusi elektrifikasi di Indonesia sebagai tahap awal. Kami tidak ingin ada pertentangan soal kendaraan dan infrastrukturnya," ujar Soerjo.

"Bila nanti infrastruktur dan fasilitasnya sudah banyak, akan kita tinjau dan lihat lagi bagaimana, apakah kita ikuti ke baterai atau justru langsung lompat ke fuel cell, ini jadi pilihan di fase kedua," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Netanyahu Bikin Penawaran, Akan Bebaskan Pemimpin Hamas dari Gaza asal Mau Lucuti Senjata
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau