JAKARTA, KOMPAS.com - Usai membahas soal tampilan visual, giliran masuk ke dalam kabin DFSK Glory 560. Kesan pertama melihat memang sedikit tak berimbang dengan eksteriornya, hal ini lantaran suasana interiornya terbilang cukup mewah.
Seluruh jok sudah dilapisi dengan semi sintetis berwaran hitam, paling menarik melihat desain dasbor yang dirancang layaknya kebanyakan SUV asal Eropa. Mulai dari material soft touch berwarna gelap, headunit layar sentuh dengan model floating 10 inci, sampai gagang tuas transmisinya.
Duduk di balik kemudi Glory 560 juga terasa cukup ergonomis, tombol pengaturan audio sudah tersedia pada posisi kiri, sementara di sebelah kanan bisa digunakan pengendara untuk mencari informasi soal kendaraan. Kemudi pun menggunakan model setengah lingkaran yang dibalut dengan lapisan kulit sintetis.
Baca juga: Kesan Eksterior DFSK Glory 560
Karena sudah menggunakan keyless, otomatis untuk menhidupkan mesin sampai membuka pintu tak perlu lagi memutar anak kunci. Tinggal tekan tombol start-stop engine untuk menghidupkan atau menyalakan, namun sedikit janggal karena letaknya ada di sebelah kiri pengendara.
Dengan harga termahal mencapai Rp 239 juta, rasanya Glory 560 cukup memiliki banyak fitur mewah yang dibawa. Belum lagi soal kelapangan bagi pengemudi dan penumpang di baris kedua, sementara untuk baris ketiga memang dimensinya tak akan nyaman digunakan untuk orang dewasa.
Visibilitas kaca depan juga memapu memberikan jarak pandang yang cukup baik, apalagi pilar A dan dasbor seakan dibuat datar yang memberikan suasana kelapangan bagi pengemudi. Menariknya, ketika mesin dihidupkan atau ketika menjajal performanya, ternyata kabin Glory 560 lumayan senyap.
Minus
Dari segi harga memang Glory 560 sangat menggoda, belum lagi dengan beragam fitur yang disajaikan. Namun demikian bukan berarti sempurna, karena saat Kompas.com menjajal ternyata masih ada beberapa kekurangan.
Pertama soal pengaturan kemudi. Untuk di kelasnya ternyata DFSK seakan tanggung memberikan fasilitas kenyamanan karena hanya melengkapi setir dengan sistem tilt alias naik turun saja, belum teleskopik yang bisa maju-mundur.
Baca juga: Impresi Singkat Jajal DFSK Glory 560
Tidak hanya itu, di balik kemewahan dasbor ternyata panel air conditioner (AC) juga masih menggunakan model konvensional, belum digital. Hal ini terasa tak berimbang dengan beragam fitur lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.