Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghindar Jadi "Ganjalan" Truk, Ingat Pentingnya Jaga Jarak Aman

Kompas.com - 08/07/2019, 09:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan berat masih kerap terjadi di Indonesia. Baru-baru ini tepatnya di Jalan Raya Hutan Baluran Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, satu mobil keluarga Suzuki Ertiga dan dua bus PO Berkah Jaya serta satu pikap jadi korban truk yang mengalami gagal rem.

Menanggapi hal ini Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengingatkan, kembali akan pentingnya menjaga jarak aman saat berkendara. Sebab kejadian kendaraan berat gagal rem cukup sering terjadi di Indonesia.

"Sulit rasanya untuk mengetahui bahwa kondisi kendaraan berat tersebut baik-baik saja atau tidak, sehingga penting untuk menjaga jarak kendaraan baik saat turunan, tanjakan, maupun jalanan datar. Karena saat kendaraan berat itu gagal rem, maka sembilan puluh persen akan mengalami kecelakaan fatal," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Minggu (7/7/2019).

Sebab yang sering terjadi, lanjut Sony, ketika mobil mengambil jarak aman terhadap kendaraan berat, mobil lainnya malah mengambil jarak kecil tersebut. Sehingga ketika kendaraan berat tersebut mengalami masalah tiba-tiba pada kekuatan remnya, mobil pribadi tadi tidak bisa menghindar.

Baca Juga : Tips Posisi Mobil Ketika di Jalan Tanjakan dan Turunan

"Harap diingat bahwa ketika rem kendaraan berat bermasalah maka hal yang mereka lakukan adalah mencari kendaraan kecil sebagai ganjalan agar berhenti meluncur atau ngerem (target fixation). Jadi agar bisa menghindari kecelakaan yang masih sering terjadi tersebut, jangan egois saat berkendara," ucap Sony.

Menjaga posisi mobil dengan kendaraan berat juga menjadi salah satu strategi yang bisa dilakukan dalam perjalanan. 

"Ketika posisinya adalah mobil diapit oleh kendaraan berat, ada baiknya menepi dahulu dan membiarkan truk atau bus itu lewat. Biar saja kita berada di belakang mereka dan menjaga jarak. Tapi bila saat tanjakan, ada baiknya berada di depan kendaraan berat," ucap Sony.

Di kesempatan berbeda, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Lesani Adnan, mengungkapkan, cara mengetahui kendaraan berat mengalami masalah pada rem, yakni adanya aroma terbakar.

"Gagal rem itu disebabkan karena brake drum atau tromol panas (over heating) sehingga daya cengkram kampas rem menurun. Saat hal tersebut terjadi akan ada bau yang keluar dari sisi roda. Pengemudi kendaraan patut merasakan hal itu guna mengantisipasinya," kata Lesani.

Lesani melanjutkan, salah satu cara efektif menghindari terjadinya tabrakan beruntun, adalah dengan menjaga jarak. Metode ini memungkinkan kendaraan punya kesempatan lebih untuk menghindar atau mengerem untuk menghentikan laju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau