Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumitnya Menciptakan Ban MotoGP

Kompas.com - 25/05/2019, 16:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Speedweek

LE MANS, KOMPAS.com - Motor MotoGP bisa melaju lebih dari 360 kpj di trek lurus dan menikung 100 kpj ketika melibas lintasan sirkuit. Kondisi ekstrem begini, tentu butuh ban yang mumpuni untuk bisa mengakomodasi balapan supaya lancar. Michelin sebagai pemasok tunggal ban MotoGP membeberkan seberapa sulit memproduksi satu jenis karet hitam ini untuk motor tunggangan Marquez atau Rossi.

Piero Taramasso, Manager of Two-Wheel Michelin Motorsport, menjelaskan, bahwa ada banyak sekali aspek atau faktor yang harus diperhatikan untuk bisa menciptakan satu jenis ban untuk motor MotoGP. Apalagi, Michelin sekarang adalah pemasok tunggal ban untuk kelas premier tersebut.

Baca juga: Michelin Rancang Ban Khusus buat MotoGP di Thailand,

Dengan begitu, Michelin dituntut untuk bisa memberikan yang terbaik untuk keenam pabrikan yang berbeda, mulai dari Honda, Yamaha, Suzuki, Ducati, KTM, dan Aprilia. Masing-masing motornya juga memiliki karakter berbeda sesuai dengan pebalapnya.

"Hal pertama yang ingin kami lakukan saat masuk ke MotoGP adalah menciptakan ban berkualitas tinggi yang bisa dipakai semua pabrikan. Ban ini harus stabil dan mudah dipahami semua pebalap," ungkap Piero, seperti dilansir dari Speedweek.com.

Baca juga: Michelin Siapkan Berbagai Ban ke Home Race GP Le Mans

Piero menjelaskan proses dari penciptaan ban motor MotoGP. Dimulai dari desain, disimulasikan di komputer dengan program buatan mereka, selanjutnya baru dites oleh para test rider di trek khusus pengetesan. Setelah itu, ban tersebut diserahkan lagi kepada para test rider MotoGP dari masing-masing pabrikan, seperti Stefan Bradl, Mika Kallio, Michele Pirro, dan lainnya.

Jika menurut mereka ban tersebut sudah bagus, baru kemudian diberikan lagi kepada para pebalap MotoGP untuk dites lagi dan mengumpulkan feedback mereka. "Kami mengumpulkan semua data dari semua pabrikan dan semua pebalap. Tapi pada akhirnya, Michelin tetap yang mengambil keputusan," ujar Piero.

Menurut Piero, data dari trek memang penting. Tapi ada lagi yang tidak kalah penting, yaitu proses manufaktur dan material yang digunakan. "Banyak sekali faktor yang terlibat ketika membuat ban baru. Bukan hanya sekedar pengetesan, kami menimbang semuannya, karena ban yang kami ciptakan bukan hanya untuk pabrikan atau pebalap tertentu," kata Piero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Kenapa Mobil Listrik Tidak Dibekali Dengan Ban Serep?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Berapa Liter BBM yang Tersisa Saat Indikator Bensin Mobil Kelip?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Shalat Ied Bareng Ivan Gunawan, Ruben Onsu: Semoga Saya Istiqomah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Insien Penumpang Merokok di Kabin Pesawat, Garuda Indonesia Tindak Tegas

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China soal Latihan Dekat Perairan Taiwan: Itu Peringatan Serius
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau