Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Ini Sebelum Mulai Mengemudikan Mobil Transmisi Matik

Kompas.com - 11/06/2019, 17:36 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panik menjadi salah satu penyebab utama timbulnya kecelakaan bagi pengguna mobil bertransmisi matik. Terutama bagi pengendara yang baru saja beralih dari mobil manual ke transmisi otomatis.

Contoh seperti kejadian yang merenggut nyawa sopir pengguna Suzuki Ertiga matik di Surabaya, Senin (10/6/2019). Meski sudah bisa berkendara, tetapi akibat tak menguasai mobil bertransmisi matik, akhirnya mobil yang hendak di parkir terjun bebas ke sungai dan menyebabkan tewas.

Berkaca dari kejadian itu, Kepala Bengkel Auto2000 HR Muhammad Surabaya Andreas Totok, mengatakan sangat penting bagi pengendara mobil transmisi manual untuk beradaptasi dan menguasai lebih dulu sistem transmisi otomatis sebelum mengendarainya.

Baca juga: Penting Pelajari Fungsi Tuas Transmisi Mobil Matik

"Bisa berkendara mobil manual belum tentu langsung mahir ditransmisi otomatis, begitu juga sebaliknya. Jadi tidak dianjurkan untuk langsung membawa, tapi dipahami dan dikuasai dulu, setelah beradaptasi baru silakan mencoba," ucap Totok saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/6/2019).

Pamahaman dilakukan mengenai fungsi huruf atau angka dari tiap tuas transmisi, seperti P-R-N-D-2-L. Masing-masing memiliki pengertian dan cara kerja yang berbeda seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Wuling Cortez 1.5L Turbo CVT Wuling Cortez 1.5L Turbo CVT

Setelah itu dilanjutkan untuk mengenal fungsi tuas pedalnya. Berbeda dengan mobil transmisi manual, pedal pada mobil matik hanya ada dua, yakni gas dan rem tanpa ada pedal kopling.

Dengan begitu, sopir harus membiasakan diri mengoperasikan kedua pedal tersebut dengan satu kaki, yakni sebelah kanan. Sementara kaki kiri dibebas tugaskan dan haram hukumnya untuk difungsikan seperti untuk menginjak rem.

Baca juga: Tips buat Sopir Pemula yang Bawa Mobil Transmisi Matik

Setelah memahami, giliran untuk melakukan adaptasi lebih dulu. Menurut Totok, adaptasi dilakukan agar sopir tak langsung kaget. Sebab secara karakteristik mobil matik sangat berbeda dengan mobil manual, dan biasanya saat sopir kaget akan terjadi kepanikan yang bisa menyebabkan insiden seperti kecelakaan.

Tes drive All New Honda Brio di Bali. Brio terbaru hadir dengan beberapa perubahan di eksterior dan interiorHPM Tes drive All New Honda Brio di Bali. Brio terbaru hadir dengan beberapa perubahan di eksterior dan interior

"Langkah-langkah tadi terlihat sederhana, tapi penting untuk dilakukan. Untuk menguasai juga butuh waktu yang tidak sebentar karena kita tahu samakin ke sini teknologi transmisi otomatis juga berkembang, ada yang konvensional ada yang CVT, dan lain sebagainya yang memiliki proses kerja berbeda-beda," kata Totok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau