Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Aman Bikin Mobil Lebih Ceper

Kompas.com - 21/04/2019, 10:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suspensi atau sokbreker menjadi bagian penting untuk kenyamanan berkendara. Namun kerap kali jadi sasaran untuk modifikasi pemilik mobil yang ingin tampil beda.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan memotong per bawaan menjadi lebih pendek untuk membuat mobil terlihat lebih ceper. Namun dari sisi perawatan, cara ini ternyata tidak disarankan.

"Modifikasi dengan memotong, tidak disarankan untuk penggunaan dalam jangka waktu lama. Sama juga seperti memanaskan per untuk membuat lebih rendah, tidak disarankan untuk usia per itu sendiri," ucap Andi dari bengkel spesialis suspensi Wahyu Motor, MGK Kemayoran beberapa waktu lalu.

Andi menjelaskan jika per dipotong dudukan bawah akan berbah. Ini membuat per tidak lagi benar-benar berfungsi normal dalam keadaan sebelum terpotong atau justru bekerja lebih keras.

Baca juga: Ertiga Terbaru Lebih Ceper, Ini Kata Suzuki

Cara lain untuk membuat tampilan mobil lebih ceper adalah dengan mengganti diameter per dengan ukuran yang lebih kecil. Pemilik mobil saat ini sudah bisa menemukan per dengan beragam ukuran di pasar otomotif.

"Nanti mobil otomatis akan lebih turun. Selain itu per bawaan atau yang asli masih bisa disimpan untuk keperluan mengembalikan ke pengaturan suspensi normal," ucap Andi.

Andi mengungkapkan modal yang dikeluarkan untuk ubahan ini sekitar Rp 1,5 jutaan. Untuk ukuran ceper yang diinginkan, bisa mengikuti kemauan konsumen.

"Kalau mau ceper ukuran dua jari, tinggal cari. Panjang per sama asal ulirnya lebih kecil," ucap Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau