JAKARTA, KOMPAS.com - Ada video tengah viral di media sosial, Kamis (7/2/2019). Dalam video tersebut memperlihatkan seorang pengendara motor yang merusak motornya karena ditilang.
Kejadian yang terjadi di jalan Letnan Soetopo, Tangerang Selatan tersebut bermula dari pengendara motor yang menghindari petugas yang sedang melakukan pengaturan lalu lintas di putaran pasar Modern, BSD.
Saat dilakukan penindakan oleh petugas, biker yang berusia 20 tahun itu kemudian tidak terima dan membentak-bentak petugas padahal ia sudah kedapatan melawan arus, tidak menggunakan helm, tidak dapat menunjukkan SIM dan tidak membawa STNK.
Hal yang kemudian menjadi viral adalah pengemudi tersebut melampiaskan rasa marahnya dengan merusak sepeda motornya sendiri. Bodi sepeda motor tersebut dicabut dan dibanting, sepeda motor bahkan ikut diangkat dan dibanting.
Warganet yang melihat video ini banyak yang heran sekaligus geli. Pasalnya, pengendara motor jelas-jelas bersalah karena tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Di sisi lain, kerusakan yang dihasilkan akibat perbuatannya sendiri dianggap lebih besar dibanding biaya yang harus dikeluarkan bila ia menerima tilang.
Beruntung petugas di lapangan tidak tersulut emosinya melihat kelakuan pengendara tersebut. Dikabarkan motor tersebut kemudian ditahan sebagai barang bukti di Polres Tangerang Selatan.
Baca juga: Mengapa Emosi Kerap Jadi Penyelesaian Masalah di Jalan?
Hilangnya Toleransi di Jalan Raya
Fenomena emosi pengendara ini menarik dilihat dari sisi psikologi. Psikolog dari biro psikologi Andi Arta, Adi Sasongko, M.Psi mengungkapkan pengendara atau pengemudi yang emosi saat ini bukan kali pertama terjadi.
“Fenomena ini memang sudah cukup banyak. Menurut saya ini karena ada sikap toleransi yang cenderung mulai terkikis. Baik toleransi kepada petugas, hukum maupun masyarakat lain,” ucap Adi yang dihubungi Kamis (7/2/2019).
Menurut Adi, hilangnya sikap toleransi ini sayangnya juga dilakukan saat berkendara. Sikap berkendara membahayakan lingkungan sekitar dengan acuh tak acuh pada keselamatan diri sendiri dan orang lain.
“Ditambah lagi pengendara di jalan raya tidak patuh terhadap hukum yang berlaku. Ini yang disayangkan. Cara meredam emosi sebenarnya sederhana,dengan cara menumbuhkan rasa menghargai nyawa dan keselamatan diri sendiri dan pengendara lainnya,” ucap Adi.
Dari video yang beredar tersebut kerugian justru dialami si pengendara yang emosi. Sepeda motornya rusak akibat emosinya sendiri.
View this post on Instagram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.