JAKARTA, KOMPAS.com — Bencana tsunami kembali menghantam Indonesia, Minggu (23/12/2018). Kali ini lokasinya tak jauh dari Jakarta, yakni wilayah Pantai Banten (Anyer), Kabupaten Pandeglang.
Selain memakan korban jiwa dan kerusakan pada beberapa rumah serta hotel, luapan air laut juga menghantam kendaraan bermotor milik warga serta pengunjung yang sedang menikmati liburan Natal dan tahun baru.
Nah, bagi yang kendaraannya terkena imbas tsunami tersebut, ada baiknya jangan memaksakan diri untuk langsung bergegas pergi, apalagi bila kondisinya mobil sudah sempat terendam air laut.
Baca juga: Mobil Bukan Tempat yang Aman untulk Berlindung dari Terjangan Tsunami
"Seperti halnya banjir, setelah terendam mobil pantang untuk langsung dinyalakan. Ini wajib hukumnya, karena kemungkinan air untuk masuk ke sektor kelistrikan seperti electronic control unit (ECU) yang terpasang pada mobil-mobil sangat memungkinkan," ujar Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/12/2018).
Bila pemilik mobil memaksa untuk langsung menyalakan mobil yang telah terendam, yang rusak bukan hanya ECU saja. Beberapa komponen terkait kelistrikan bisa juga mengalami kerusakan seketika, apalagi dalam hal ini merupakan air laut dengan kandungan garam yang tinggi.
"Intinya jangan coba-coba langsung starter mesin. Karena efek dari rendaman air bisa saja bukan hanya ke listrik, tapi masuk ke dalam mesin sampai sektor transmisi, baiknya memang langsung dievakuasi ke bengkel," ucap Anjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.