JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang menimpa novelis legendaris NH Dini menyadarkan pada banyak orang terkait keselamatan di jalan tol.
Novelis berusia 82 tahun tersebut tutup usia setelah mobil yang dikendarainya dihantam truk yang bergerak mundur karena tidak kuat melalui tanjakan tol Tembalang, Jawa Tengah.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu menjelaskan permasalahan yang kerap terjadi di jalan menanjak adalah kebiasaan untuk memindahkan gigi.
“Ini kerap dilakukan oleh pengemudi truk saat merasakan tenaga mesin tidak mencukupi saat menanjak. Masalahnya hal tersebut bisa dilakukan saat jalan mendatar, tapi di jalan menanjak atau turunan bisa berbahaya,” ucap Jusri saat dihubungi Rabu (5/12/2018).
Jusri mengungkapkan ketika melihat jalan menanjak pengemudi harus sudah memindahkan gigi transmisi ke gigi rendah atau satu. Ini karena truk mengangkut muatan yang membebani kerja mesin.
Penjelasan lain, banyak truk yang tidak memiliki perangkat syncronized di transmisinya. Ini membuat kondisi roda bebas yang berakhir truk meluncur tak terkendali.
Baca juga: Kecelakaan NH Dini, Supir Truk Wajib Perhatikan Ini
Berbeda dengan mobil penumpang, kemungkinan untuk mengganti transmisi di tengah jalan menanjak bisa dilakukan. Namun Jusri mengingatkan hal seperti ini harusnya dihindari sebab kendaraan juga memiliki momentum untuk mencapai tenaga maksimal mesin sehingga penggantian gigi rendah wajib dilakukan sebelum menaiki tanjakan.
Dari kecelakaan NH Dini tersebut juga ada kemungkinan pengemudi tidak dapat memasukkan gigi transmisi sehingga kondisi truk di posisi netral. Jika kondisi transmisi berada di gigi 1 atau 2, akan terbantu dengan engine break.
“Tambahan lain, untuk pengendara truk baiknya memeriksakan kondisi kendaraan mulai dari pengereman hingga mesin, sehat mental dan fisik, jaga jarak dan kecepatan, hindari membawa muatan berlebihan. Jika ada masalah dari salah satunya bisa dipastikan kendaraan akan bermasalah di jalan,” ucap Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.