JAKARTA, KOMPAS.com - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, rupanya membawa angin segar bagi pebisnis mobil bekas. Akibat harga mobil baru yang naik, banyak masyarakat yang beralih mulai mencari mobil bekas.
Teddy, pemilik showroom mobil bekas di MGK Kemayoran, mengaku, merasakan keuntungan dari menguatnya dollar. Menurutnya, banyak masyarakat yang menjadikan mobil bekas sebagai alternatif setelah harga mobil naik.
"Dari akhir Agustus sebenarnya dampak dollar AS sudah mulai terasa. Beberapa konsumen memang mengaku pikir dua kali untuk membeli mobil baru dengan harga yang terus naik," ucap Teddy saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pilih Mobil Bekas dengan Banderol di Bawah Rp 100 Juta
Untuk jenis mobil bekas yang menjadi incaran, menurut Teddy, sejauh ini masih dominan mobil keluarga menengah ke bawah, layaknya Avanza dan Ertiga. Sedangkan di segmen mobil kota, paling banyak Honda Jazz lansiran 2013 sampai 2015.
Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasi, juga ikut mengutarakan hal senada. Herjanto menilai dampak dollar yang tak berpengaruh pada mobil bekas membuat sebagian masyarakat mencari mobil bekas.
Baca juga: Nasib Brio Lawas di Pasar Mobil Bekas
Herjanto menjelaskan, bila harga mobil baru naik, kebanyakan orang akan mulai menghitung kembali penghasilannya. Karena secara otomatis cicilan bulanan juga akan makin berat, apalagi menjelang musim liburan akhir tahun.
"Akhir tahun tinggal tiga bulan lagi, biasanya orang sudah mulai planing mau liburan keluar dan sebagainya. Dengan harga mobil baru yang naik, kondisi ini tentu bikin mereka (masyarakat) mikir-mikir untuk ambil mobil baru," ucap Herjanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.