Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Korsel Hadapi “Recall” Kendaraan Bisa Dicontoh Indonesia

Kompas.com - 15/08/2018, 09:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com – Awal Agustus 2018, pihak BMW baru saja mengumumkan recall untuk beberapa modelnya yang dipasarkan di Eropa dan Korea Selatan. Alasannya, menyangkut faktor keselamatan yang memungkinkan mobil bisa mengalami kebakaran.

Sekilas kabar ini tampak biasa saja, namun, ada hal menarik soal mekanisme recall di negeri K-Pop ini. Jadi, pemerintah Korsel ikut aktif turun tangan untuk menyadarkan masyarakat pemilik BMW yang terinfeksi, untuk segera melakukan perbaikan.

Tak hanya sekedar imbauan, mereka mengeluarkan peraturan yang menindak secara hukum konsumen yang terpergok lagi mengemudikan model yang masuk daftar recall, bahkan bisa memenjarakannya lebih dari satu tahun, jika sampai mobil terbakar.

Penarikan kembali kendaraan secara massal untuk diperbaiki atau biasa disebut recall, biasanya hanya sebatas pemberitahuan saja dari pihak produsen atau Agen Pemegang Merek (APM), atau lembaga milik pemerintah.

Baca juga: BMW Paling Siap Masuk ke Era Mobil Listrik

Namun, langkah tegas yang diambil pemerintah Korsel lewat Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi patut diapresiasi, bahkan mungkin bisa diadopsi oleh Indonesia yang menjajaki mengaplikasi aturan recall.

Keputusan yang dibuat tersebut, tentunya buat mendesak konsumen untuk mengunjungi dealer terdekat. Setidaknya ada 100.000 kendaraan yang di-recall—sekitar 27.000 unit belum mendatangi dealer untuk perbaikan—dari Autoevolution, Selasa (14/8/2018).

Memang, sejah ini di Korea Selatan sudah ada sekitar 40 mobil BMW terbakar. Sebelumnya pada 8 Agustus 2018, BMW mengumumkan recall 300.000 model (Eropa) pada beberapa model seperti, Seri 3, Seri 4, Seri 5, Seri 6, Seri 7, X3, X4, X5, X6 yang mungkin mengalami masalah sama.

Model yang terinfeksi bermesin diesel, di mana untuk yang 4-silinder dirakit dari April 2015 hingga September 2016. Sedangkan mesin diesel 6-silinder, diproduksi dari Juli 2012 hingga Juni 2015.

Namun, tak ada keterangan kalau ini akan berlaku untuk merek lain atau tidak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau