Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marquez: GP Belanda "Gila"

Kompas.com - 02/07/2018, 14:40 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

ASSEN, KOMPAS.com – Buat Marc Marquez (Honda), menang di GP Belanda yang berlangsung saling serang bertubi-tubi, lebih dari sekadar mendapatkan 25 poin.

Andalan Repsol Honda ini merasa bangga bisa kembali ke podium utama dan menjauh 41 poin dari Valetino Rossi (Yamaha) di klasemen juara dunia.

“Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan balapan ini, mungkin gila. Semua bebas bertarung dengan semua pebalap. Ini tidak mudah, karena ada tiupan angin kencang jadi hal paling mudah yaitu mengikuti di belakang pebalap lain, sambil menunggu mendapat kesempatan mendahului,” ucap Marquez, gpone.com, Minggu (1/7/2018).

Menurut Marquez, saat pebalap ingin mengejar juara dunia lebih baik memilih mengindari balapan yang terlalu banyak aksi. Namun pada kasus Sirkuit Assen, hal itu tidak bisa dihindari.

Marquez tadinya mau menghemat ban pada awal lomba. Namun tidak jadi, setelah menyadari kalau tidak bertindak bisa ketinggalan sebab banyak pebalap sangat berusaha bertarung.

Baca juga: Marquez Tak Salah Pilih Ban di GP Belanda

 

“Kemenangan ini mengingatkan saya pada Australia pada 2015 atau 2017, ini berarti banyak lebih dari 25 poin. Banyak sekali saling melewati, saya tetap penasaran bagaimana Lorenzo bisa melewati saya dan itu sama juga tiga arah dengan Andrea Dovizioso (Ducati) dan Rossi,” ujar Marquez.

Marquez mengomentari beberapa adegan seru antara dirinya dengan pebalap lain di lintasan. Dimulai dari Jorge Lorenzo (Ducati) yang bisa melewatinya pada awal lomba. Marquez mengira itu bukan Lorenzo, tapi Andrea Dovizioso (Ducati).

“Dia (Lorenzo) punya ritme bagus, saya mencoba melewatinya tapi pada awal balapan saya juga berusaha menjaga ban, mengingat saya menggunakan medium di depan. Masalahnya grup pebalap sangat rapat dan banyak pebalap yang bertarung,” kata Marquez.

Lalu Marquez juga mengingat lagi momen bersama Alex Rins (Suzuki) yang hampir saja membuatnya terjatuh.

“Saya belum melihat gerakan itu lagi, saya cuma melihatnya di foto. Dia menyentuh saya, tapi pada akhirnya itu seperti salah saya karena saya ada di luar, sedangkan dia di dalam garis balap. Saya berisiko jatuh, karena tangan dan kaki saya lepas dari motor. Untungnya tidak ada yang terjadi tapi saya membalasnya dengan melewatinya di tempat yang sama,” ujar Marquez.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau