Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harley-Davidson Alihkan Produksi ke Luar AS

Kompas.com - 29/06/2018, 08:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

MILWAUKEE, KOMPAS.com – Produsen moge Harley-Davidson (HD) mulai merespons soal perang dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang kemungkinan besar bakal merugikannya. Pasalnya untuk masuk ke Eropa, merek ikonik asal Milwaukee ini akan dikenakan tarif impor 25 persen (dari 6 persen ke 31 persen).

Demi mencari selamat, Harley-Davidson akan mengalihkan produksinya dari AS untuk model-model khusus yang dipasarkan ke Eropa.

“Meningkatnya produksi internasional untuk mengurangi beban tarif Uni Eropa bukanlah pilihan perusahaan, tetapi mewakili satu-satunya pilihan berkelanjutan (yang harus dipilih),” ujar pihak Harley-Davidson mengutip Asphaltandrubber, Kamis (28/6/2018).

Baca juga: Imbas Perang Dagang, Harley Davidson Tercekik Tarif Impor di Eropa

Harley-Davidson CVO Pro Street Breakout.Harley-Davidson Harley-Davidson CVO Pro Street Breakout.

Selain di AS, HD bisa memanfaatkan fasilitas di Australia, Brasil, India, dan Thailand, sehingga bisa meraih posisi tarif yang lebih menguntungkan dari negara-negara tersebut. Langkah tersebut dikatakan bisa menyelamatkan 100 juta dolar AS (Rp 1,4 triliun) per tahun.

Saat ini, HD memproduksi 40.000 unit per tahun untuk pasar Eropa di pabrik-pabrik AS. Di Eropa penjualan HD sebesar 16 persen dari volume penjualan total di seluruh dunia, dan hampir setengah dari pasar di luar AS.

Langkah yang kemungkinan akan diambil ini hampir pasti, akan terjadi pengurangan tenaga kerja, dan bahkan bisa berarti penutupan fasilitas produksi di rumahnya sendiri.

Pasalnya 40.000 unit akan berhenti diproduksi di AS. Namun, keputusan akhir belum diambil pihak HD terkait kondisi terjepit ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com