JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor, pada Lebaran 2018.
Tahun ini diperkirakan mencapai 6,39 juta orang atau naik 30,44 persen dari 2017 sekitar 4,78 juta orang.
Mudik menggunakan motor itu sendiri sebenarnya tidak direkomendasikan. Sebab, peluang terjadinya kecelakaan cukup besar ketimbang jenis kendaraan bermotor lainnya.
Oleh sebab itu, polisi dan sejumlah instansi terkait tidak ada hentinya mengimbau kepada masyarakat untuk mudik tidak menggunakan motor.
Baca juga: Simak Tips Mudik Aman dan Nyaman Ketika Melintas Jalan Tol
“Karena motor itu tidak direkomendasikan untuk angkutan umum, apalagi untuk mudik,” kata Brigjen Pol Halim Pagarra, Dirregident (Direktur Registrasi dan Identifikasi) Korlantas Polri di sela-sela acara Mudik Bareng Honda 2018 di Sunter, Jakarta Utara, Minggu (10/6/2018).
Menurut Halim, kecelakaan maupun pelanggaran lalu lintas selalu didominasi oleh motor. Oleh sebab itu, daripada terjadi hal yang tidak diinginkan lebih baik ikut program mudik dari berbagai perusahaan swasta maupun pemerintah.
“Mudik bareng seperti ini (mudik bareng Honda) cukup bagus, karena orangnya naik bus dan motor dikirim ke kota tujuan menggunakan truk. Kemudian ada balik barengnya juga,” ujar Halim.
Meski baru naik motor di kota tujuan, Halim tetap menyarankan agar tidak membawa barang bawaan yang berlebih dan juga maksimal hanya dua orang, tidak boleh lebih demi menjaga keamanan dan keselamatan bersama.
“Kalau serba berlebihan akan mengganggu konsentrasi berkendara,” ucap Halim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.