Bogor, KOMPAS.com – Isuzu Indonesia masih mempertahankan mobil penumpang multiguna medium legendaris miliknya Panther. Sejak pertama kali hadir di dalam negeri pada 1990-an, model ini baru punya dua generasi.
Meski di segmenya Panther tergilas oleh kompetitor, dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) angka kontribusinya kepada merek cukup baik, menyumbang sekitar 5,38 persen atau 290 unit pada kuartal I/2018.
Jika membandingkannya dengan perolehan tahun lalu pada periode yang sama, ada penurunan sebesar 6,45 persen. Tak begitu besar terkoreksi, tapi tetap saja hasilnya negatif.
Sebagai pemain otomotif, Isuzu tentunya tahu bagaimana untuk merangsang lagi penjualan Panther, tapi nampaknya sudah sejak lama merek asal Jepang ini tak berbuat apa-apa untuk produknya tersebut.
Apakah mereka sudah menyerah dengan Panther, jadi tak ingin menyegarkan lagi?
“Soal Panther masih kami jaga, kami juga sangat berterima kasih buat para konsumen yang loyal. Panther itu paling penting kualitasnya, kalau model baru kita belum rencana,” ujar Beny Dwyanto, Product Marketing Department Head Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Rabu (9/5/2018).
Isuzu Indonesia sudah sadar sebenarnya, kalau konsumen di segmen medium MPV ini ingin perubahan. Analisa lainnya juga, kalau tren ubahan di kategori ini begitu cepat.
“MPV ini, setelah kami analisa, mereka membutuhkan perubahan dari sisi spesifikasi dan tampilan, trennya makin cepat, bahkan sebelum 1 tahun sudah ada perubahan,” ucap Beny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.