Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Jalanan Beton Bikin Ban Cepat Aus?

Kompas.com - 09/05/2018, 07:22 WIB
Alsadad Rudi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Karawang, KOMPAS.com - Ada anggapan di tengah masyarakat yang menilai ban mobil akan cepat aus jika melintas di jalan berkonstruksi beton. Sekedar mitos atau fakta, anggapan tersebut?

Training and Product Evaluation Department Manager Bridgestone Indonesia Deni Arief Pribadi menjelaskan, jalan beton memiliki permukaan yang lebih kasar dibanding jalan aspal. Di sisi lain, ban terbuat dari karet yang rentan terhadap gesekan.

"Bisa jadi, kalau kendaraan sering melintas di jalanan beton akan menghasilkan gesekan yang lebih besar. Jadi cepat (aus) ya," kata Deni saat ditemui KOMPAS.com, di Karawang, Selasa (8/5/2018).

Baca juga : Pilihan Ban Mobil buat MPV Premium

Pengerjaan proyek jalan beton di Jalan Mayjend DI Panjaitan, Jakarta Timur, Minggu (3/6/2012). Jalan dibeton karena konstruksi jalan lama dari aspal mudah rusak akibat beban berat kendaraan yang melintas. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pengerjaan proyek jalan beton di Jalan Mayjend DI Panjaitan, Jakarta Timur, Minggu (3/6/2012). Jalan dibeton karena konstruksi jalan lama dari aspal mudah rusak akibat beban berat kendaraan yang melintas.
Namun demikian, Deni menyebut belum ada studi mengenai seberapa cepat keausan ban meningkat, saat digunakan di jalanan beton.

Menurut Deni, jalanan beton bukan menjadi penyebab satu-satunya ban cepat aus. Sebab ada faktor lain, yakni gaya berkendara.

Baca juga : Pilihan Baru Ban Motor Dual Purpose

"Jangankan jalanan beton, di jalanan aspal juga kalau kita berkendaranya agresif akan cepat habis bannya. Sebab akan mudah ban bergesekan dengan aspal," ucap Deni.

Ban baru GT Radial BXT Plus di JFK 2015Stanly/Otomania Ban baru GT Radial BXT Plus di JFK 2015

Pendapat serupa juga disampaikan Marketing Product Development PT Gajah Tunggal Tbk Dodi Yanto. 

Menurut Dodi, ban kendaraan yang sering dipakai melintas di jalanan beton juga akan cepat tergeruk jika kondisi tekanan anginnya kurang dan sarat muatan.

"Kalau tekanan anginnya standar, kontaknya (gesekan permukaan ban dengan beton) tidak terlalu lebar. Tapi kalau tekanan anginnya kurang, bannya lebih cepat tergeruk karena kontak areanya lebih lebar," ucap Dodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau