Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejalan Program LCEV, Kemenperin Kunjungan ke Jerman

Kompas.com - 30/04/2018, 15:24 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Pada kunjungan empat harinya ke Eropa, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akan mampir ke Fraunhofer, salah satu lembaga riset yang ada di Jerman. Pasalnya mereka disebut sedang melakukan riset yang inline dengan program low carbon emission vehicle (LCEV).

Sebenarnya lawatan Airlanga ke Eropa atau tepatnya ke Ceko dan Jerman, terkait dengan upaya Pemerintah Indonesia untuk menerapkan industri 4.0 dan meningkatkan investasi.

“Jerman sendiri merupakan pertama pembuat roadmap soal implementasi ekonomi digital. Karena itu, kami ingin berdiskusi dengan mereka sebagai salah satu pionir, agar bisa mendapat masukan yang positif,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Senin (30/4/2018).

Airlangga optimis, target itu bisa tercapai apabila 10 langkah prioritas nasional dijalankan secara terintegrasi. Misalnya, Indonesia harus mampu membangun industri manufaktur nasional yang berdaya saing global, dengan menerapkan standar-standar keberlanjutan.

Baca juga : Penjelasan Sederhana Konsep LCEV Versi Kemenperin

Untuk itu, diperlukan penggunaan teknologi terkini khususnya yang berkonsep pada ramah lingkungan.

“Kami akan mengunjungi Fraunhofer, yaitu lembaga riset yang ada di Jerman. Mereka sedang mengembangkan satu jenis algae yang bisa mengkonversi palm oil mill effluent (POME) menjadi gasoline. Itu beberapa riset yang nanti kami lihat,” tutur Arlangga.

Penemuan tersebut dinilai dapat menekan emisi gas buang kendaraan dan mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM).

Itu dianggap sejalan dengan program yang telah diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian, low carbon emission vehicle (LCEV), buat mendorong industri otomotif di Indonesia memproduksi kendaraan ramah lingkungan.

“Riset terhadap biofuel ini harus dilakukan, karena Indonesia merupakan salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Kita juga punya rumput laut, di mana keduanya sedang dilakukan riset, dan pemerintah siap memberikan insentif,” ucap Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bukan Lagi Terowongan, Apa Senjata Hamas untuk Melumpuhkan Israel Kali Ini?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau