JAKARTA, KOMPAS.com - Video kegagalan motor skutik melakukan pengereman di jalanan menurun ramai dibicarakan. Warga dunia maya berkomentar mengenai mengapa hal tersebut dapat terjadi.
Ferry, teknisi Yamaha Indonesia menerangkan penyebab gagalnya pengereman tidak hanya dialami skutik saja. Namun karena di skutik efek engine brake tidak terlalu besar maka pengendara lebih dominan melakukan pengereman untuk memperlambat laju kendaraan.
"Akibatnya rem panas. Rem bahkan bekerja saat tidak ada turunan, misal kebiasaan menarik tuas rem meski tidak perlu. Akhirnya timbul yang namanya fenomena vapor lock," ucap Ferry saat dihubungi Senin (16/4/2018).
Vapor lock sendiri adalah istilah dalam dunia mesin, dimana ini adalah peristiwa cairan berubah menjadi wujud uap karena panas dari sekelilingnya. Pada kondisi ini regulator tekanan tidak dapat berfungsi dengan baik dan mengalami kegagalan karena adanya uap yang bercampur dengan cairan.
Fenomena ini terjadi pada minyak rem yang terpengaruh panas yang berlebih di kampas maupun kaliper. Akibatnya ada gelembung udara dalam sistem rem. Ini kemudian yang membuat rem tidak pakem.
Untuk mengatasi fenomena ini ada yang menyarankan penggunaan cairan rem dengan standar US Departement of Transportation (DOT) yang lebih tinggi. Kebanyakan penggunaan pada motor saat ini adalah DOT 3 yang memiliki titik didih hingga 205 derajat celcius.
"Tapi tidak terlalu pengaruh. Yang lebih pengaruh sebenarnya itu tadi, kebiasaan penggunaan rem. Baiknya tahu waktu harus melakukan perlambatan jauh sebelum jalan turunan, paham medan perjalanan dan perawatan berkala komponen rem," ujar Ferry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.