Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Sirkuit Sentul Soal Kunjungan Jokowi

Kompas.com - 07/03/2018, 07:02 WIB
Febri Ardani Saragih,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Kegiatan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengelilingi Sirkuit Internasional Sentul mengggunakan mobil kepresidenan RI 1 pada Selasa (6/3/2018), tidak direncanakan. Agenda utama Jokowi di kompleks sirkuit sebenarnya untuk membagikan sertifikat lahan kepada 15.000 orang ke warga sekitar.

Usai menyerahkan sertifikat, ternyata Jokowi diajak tokoh otomotif Indonesia, Tinton Soerprapto bersama anaknya yang sekarang menjabat direktur di manajemen sirkuit, Ananda Mikola, untuk mengelilingi sirkuit sepanjang 4,12 km itu. Di dalam mobil RI 1, Tinton bercerita tentang upaya Sirkuit Internasional Sentul menggelar MotoGP pada 2021.

“Jadi memang kebetulan pada hari yang sama kan bapak (Jokowi) lagi ada di Sentul untuk bagi-bagi sertifikat. Bapak datang, saya laporan untuk melakukan kelanjutan dari MotoGP. Kebetulan juga bapak nanya, kok MotoGP belum ada kabar, nah saya bilang kami butuh dukungan dari pemerintah,” kata Ananda kepada KOMPAS.com, Selasa (6/3/2018).

Ananda mengatakan lagi, Jokowi sempat bertanya tentang rencana pembangunan sirkuit MotoGP di tempat lain yang kesannya jalan di tempat. Menurut Jokowi, ungkap Ananda, infrastruktur di Sirkuit Internasional Sentul sudah ada sehingga harus didukung. Meski begitu perlu renovasi buat menyesuaikan kebutuhan MotoGP.

“Jangan hanya buat pemberitaan saja, lebih baik dukung yang sudah ada, kata bapak. Itu maksudnya mendukung di Sentul,” ucap Ananda.

Presiden Joko Widodo mengunjungi Sirkuit Internasional Sentul, Selasa (6/3/2018). Dok. SIRKUIT INTERNASIONAL SENTUL Presiden Joko Widodo mengunjungi Sirkuit Internasional Sentul, Selasa (6/3/2018).

Lebih cepat dari target

Menurut Ananda, rencana menggelar MotoGP di Sirkuit Internasional Sentul bisa dilakukan lebih cepat, yaitu pada 2020. “Sentul kan sudah ada, kami melihat ini sebagai monumen nasional, sebagai aset bangsa, jadi harus dikembangkan,” kata Ananda.

“Dalam waktu segera kami akan menindaklanjuti. Ini sesuatu yang spontan, tadinya kami tidak berpikir rmembuat MotoGP lagi karena ada rencana sirkuit yang lain,” ujar Ananda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com