Jakarta, KOMPAS.com - Ada yang menarik di balik hadirnya satu unit Bugatti Veyron ke Indonesia, yang dibawa oleh importir umum (IU) Prestige Image Motorcars, dari London, Inggris. Banyaknya regulasi terkait pengiriman barang, membuat hypercar tersebut sulit untuk mencapai ke Tanah Air.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, Veyron ini berstatus tidak dijual dan hanya akan menjadi pajangan di diler Prestige Image. Rudy Salim, Presiden Direktur Prestuge Image menceritakan, proses kedatangan Veyron ini banyak cerita serunya.
"Biayanya cukup besar, contohnya saat ingin dikirim bensin di dalam tangki harus kosong. Saya bilang, hidupkan saja mesinnya nanti juga habis, ternyata tidak boleh karena bisa overheat. Akhirnya harus dikuras dan kena biaya 2.000 dollar AS (Rp 26 juta)," jelas Rudy Salim, RIabu (31/1/2018).
Baca Juga: Beli 1 Unit Bugatti Chiron, Bisa Dapat 450 Unit Xpander
Setelah sampai di Indonesia, Veyron tersebut sempat tertahan di pelabuhan karena alasan administrasi. Singkat cerita mobil hiper itu bisa sampai di showroom Prestige di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Akan tetapi, saat sampai ternyata mesin tidak mau hidup.
"Sempat mogok, mesin tidak mau hidup. Ternyata accu-nya rusak, kami tidak berani main jumper accu seperti mobil biasa. Akhirnya kontak mekanik Bugatti di London, mereka menjelaskan secara detail, dan mesin pun hidup," jelas Rudy.
Untuk urusan servis, Bugatti punya cara sendiri buat perawatan mobil mahal ini. Rudy menjelaskan, Bugatti punya sistem yang namanya "flying doctor". Artinya Bugatti akan menerbangkan mekanik langsung dari perwakilan Bugatti di London untuk melakukan perawatan.
Baca Juga: Bugatti Veyron Masuk Indonesia, tapi Hanya Jadi Pajangan
"Jadi bisa dibayangkan berapa biaya perawatan jika punya Bugatti, mekaniknya saja langsung dikirim dari Inggris. Sangat profesional sekali, karena memang unitnya juga terbatas, tidak seperti mobil yang dijual umum yang tinggal datang ke bengkel," ujar Rudy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.