Jakarta, KompasOtomotif – Salah satu faktor yang bikin penjualan Suzuki di Indonesia bisa bertahan pada tahun lalu karena kehadiran Ignis. Model city car berbau crossover itu sudah terjual lebih dari 12.000 unit dan sekarang bikin muncul pertanyaan, mengapa Suzuki tidak merakitnya di Indonesia?
Baca: Ignis Dongkrak Penjualan Suzuki
Ignis merupakan produk pengembangan Maruti Suzuki di India, peredaran mobil yang dijual Rp 141 juta – Rp 171 juta di Indonesia itu juga diimpor secara CBU dari sana. Selain Ignis, Suzuki Indonesia juga mengimpor Baleno dan S-Cross dari India.
R. Uchiki GM Strategic Planning Department Suzuki Indomobil Motor menjelaskan, menambah model rakitan lokal di Indonesia tidak mudah, sebab banyak pertimbangannya termasuk langkah investasi. Sementara ini CBU dianggap sebagai solusi, walaupun Suzuki punya dua pabrik perakitan di Indonesia, yakni di Tambun (120.000 unit) dan Cikarang (200.000 unit).
“Kalau kami mau menambah langsung (Ignis dirakit lokal), perlu dua atau tiga tahun, ada proses-prosesnya, bos harus setuju, memulai pembangunan fasilitas baru. Saat itu terjadi masihkah Ignis penjualannya cepat?” kata Uchiki pertengahan Desember lalu.
Ignis yang mulai diperkenalkan pada April 2017 langsung melejit dan masuk sebagai model ketiga terlaris Suzuki pada tahun ini. Posisi pertama adalah Suzuki, kedua pikap Carry.
Hasil Ignis dipercaya membantu Suzuki di Indonesia mendapatkan pangsa pasar lebih 10 persen pada 2017. Uchiki mengatakan hasil 2017 bisa selevel 2014 yang saat itu penjualannya lebih 150.000 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.