Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Minat Motor Bekas Model 2-tak

Kompas.com - 01/12/2017, 13:00 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

 

Jakarta KompasOtomotif - Pemberlakuan standar emisi Euro 3 membuat produsen motor enggan membuat model 2-tak. Meski di tahun-tahun sebelumnya ada yang mengandalkan produk tersebut sebagai tulang punggung.

Di Indonesia ada Yamaha dengan produk F1ZR dan RX King, Kawasaki dengan Ninja 150 R dan 150 RR, Suzuki dengan Satria 120 R dan Satria 125 R, dan Honda dengan NSR 150.

Meskipun sudah tidak lagi diproduksi, motor-motor tersebut masih bisa dijumpai di jalan raya. Bahkan, beberapa di antaranya terlihat kinclong seperti baru keluar dari diler.

KompasOtomotif menyambangi sejumlah diler penjual motor bekas di wilayah Condet, Jakarta Timur. Dari penelusuran itu, hanya sedikit pedagang yang menjual motor 2-tak. Beberapa yang terlihat dipamerkan adalah Kawasaki Ninja R dan RR, itu pun hanya satu atau dua unit saja.

Lantas, mengapa pedagang motor bekas tak banyak memiliki stok motor 2-Tak?

Motor RX King milik Aryo, jurnalis salah satu media televisi swasta. (Dokumentasi pribadi).Fachri Fachrudin Motor RX King milik Aryo, jurnalis salah satu media televisi swasta. (Dokumentasi pribadi).
Baca juga : Memburu Edisi Terakhir Kawasaki Ninja 2-Tak

Salah seorang pegawai Condet Motor yang enggan disebutkan namanya mengatakan, saat ini motor bekas yang banyak diminati masyarakat adalah jenis matik. Oleh karena itu, pihaknya pun tidak banyak menyetok motor 2-tak untuk dijual.

"Yang lagi rame (laris) motor matic, apalagi Honda, seperti Beat, Vario, Scoopy," kata pegawai tersebut kepada KompasOtomotif, Kamis (30/11/2017).

Mengenai motor 2-Tak, kata dia, hanya ada beberapa calon pembeli saja yang bertanya. Biasanya, yang ditanyakan adalah Yamaha RX King. Namun, stok motor tersebut sedang kosong. Adapun terakhir kali pihaknya menjual motor RX King bekas sekitar bulan Oktober.

"Sekitar bulan lalu kami menjual RX King keluaran 1993, pajaknya mati beberapa tahun, harganya Rp 6 jutaan, kondisinya standar tapi enggak orisinil," kata dia.

Kawasaki Ninja RR, salah satu varian Ninja 2-tak selain tipe SS, R, dan S, yang harus dihentikan produksinya karena regulasi emisi.Kawasaki Motor Indonesia Kawasaki Ninja RR, salah satu varian Ninja 2-tak selain tipe SS, R, dan S, yang harus dihentikan produksinya karena regulasi emisi.
Baca juga : Begini Merawat Knalpot Motor 2-tak

Pantauan KompasOtomotif, diler tersebut memiliki satu unit Kawasaki Ninja RR (KRR) 2014 yang dibanderol dengan harga Rp 27 juta. Ketika disinggung soal minat pembeli motor tersebut, dia mengatakan, untuk saat ini lebih sepi dibandingkan beberapa bulan lalu. Motor tersebut saja sudah dua minggu bertengger, belum ada yang membeli.

"Enam atau tujuh bulan lalu masih banyak yang minat. Penjualannya sekitar 10 unit sebulan, atau seminggu bisa dua atau tiga  unit yang dijual," kata dia.

Dia menambahkan, menjual motor 2-tak terbilang susah-susah gampang. Sebab, peminatnya hanya kalangan tertentu. harga jualnya pun "gelap" atau tidak ada standar kisaran harga umumnya.

Baca juga : Benarkah Oli Samping Motor 2-Tak Harus Wangi?

Di tempat berbeda, Lina dari diler Mandala Motor yang berlokasi di Pondok Bambu, Jakarta Timur mengatakan, beberapa orang ada yang datang ingin menjual motor Ninja 150 R atau RR. Namun, lantaran sepi peminat maka dilernya pun tak mengambil tawaran tersebut.

"Banyak yang mau jual, tapi jarang juga yang nanya, makanya enggak kami ambil. Sekarang ini mending matic, cepet jualnya," kata Lina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau