Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Penetapan Sistem dan Tarif Baru Tol Jagorawi

Kompas.com - 06/09/2017, 17:28 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Mulai 8 September 2017 PT Jasa Marga (Persero) Tbk, akan memberlakukan transaksi pembayaran sistem terbuka di jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Hal ini sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Nomor 692/KPTS/M/2017, yang diterbitkan pada 31 Agustus 2017 mendatang

Melalui sistem terbuka, tidak ada lagi transaksi di Gerbang Tol Cibubur Utama dan Cimanggis Utama, keduanya pun akan dibongkar secara bertahap. Pemberlakukan ini diterapkan sebagai jawaban dari keluhan masyarakat akan tingkat kemacetan yang makin hari makin tinggi.

"Diharapkan pasca perubahan ini dapat mengurai kepadatan, karena simpul kepadatan di Cimanggis dan Cibubur dihilangkan, sehingga lalu lintas terdistribusi di beberapa titik," kata Direktur Operasional 2 PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur, dalam siaran resminya, Rabu (6/9/2017).

Selain karena alasan mengurai kemacetan, ada lima hal lain yang mendasari Jasa Marga melakukan perubahan sistem transaksi, yakni ;

Baca : Fix, Mulai 31 Oktober Jasa Marga Tolak Tunai

1. Kapasitas transaksi GT Cibubur Utama dan GT Cimanggis Utama sudah tidak memadai lagi khususnya pada jam-jam sibuk sehingga menyebabkan antrean panjang yang kerap terjadi dan pada akhirnya berdampak pada ketidaknyamanan perjalanan pengguna jalan.

Di Jalan Tol Jagorawi ini memang terjadi perubahan karakteristik perjalanan pengguna jalan tol, dimana perjalanan komuter makin bergeser ke arah Bogor, hal ini seiring banyaknya kawasan perumahan secara masif di sekitar Sentul dan Bogor, sehingga meningkatkan jumlah tingkat hunian dan bedampak meningkatkan jumlah pelaju komuter Bogor ke arah Jakarta atau sebaliknya.

Perjalanan pengguna komuter ini memiliki karakteristik lalu lintas yang terkonsentrasi pada jam-jam sibuk, baik pagi hari saat berangkat aktivitas maupun sore hari saat kembali sehingga menyebabkan antrian panjang pada GT Cibubur Utama maupun GT CImanggis Utama, sebagai gerbang tol barrier.

2. Perubahan sistem transaksi ini adalah agar meningkatkan kenyamanan perjalanan, dengan mengurangi frekuensi berhenti untuk transaksi di gerbang tol dari dua kali menjadi satu kali. Dengan demikian dapat menghilangkan masalah keterbatasan kapasitas transaksi pada gerbang tol yang menjadi penyebab timbulnya antrian.

3. Perubahan ini juga akan mengurangi beban lalu lintas khususnya di ruas jalan tol antara Cawang sampai Cibubur yang memang sangat padat. Pengguna jalan tol jarak dekat untuk beralih pada rute alternatif atau menggunakan moda angkutan lain yang ada, sehingga lebih mengefektifkan fungsi jalan tol.

Kendaraan melintas di samping proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Cibubur-Cawang di Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta, Kamis (10/8/2017). Pengerjaan proyek pembangunan LRT Jabodetabek yang meliputi tiga rute, yaitu  rute Cibubur-Cawang sepanjang 14,5 km telah mencapai 37 persen, rute Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,1 km telah mencapai 17 persen sementara rute Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km baru mencapai tiga persen. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/17.ANTARA FOTO/Aprillio Akbar Kendaraan melintas di samping proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) rute Cibubur-Cawang di Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta, Kamis (10/8/2017). Pengerjaan proyek pembangunan LRT Jabodetabek yang meliputi tiga rute, yaitu rute Cibubur-Cawang sepanjang 14,5 km telah mencapai 37 persen, rute Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,1 km telah mencapai 17 persen sementara rute Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km baru mencapai tiga persen. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/17.

4. Perubahan sistem transaksi ini akan membawa manfaat bagi pengguna jalan tol, berupa meningkatkan kenyamanan dalam menggunakan jalan tol, serta adanya manfaat lain yaitu efisiensi perjalanan, ditinjau dari dua segi, yakni : efisiensi waktu perjalanan dan efisiensi biaya operasional kendaraan (bahan bakar, keausan kendaraan, dan lain-lain).

Baca : Sudah Berapa Pengguna "e-Money" di Indonesia ?

5. Perhitungan satu tarif merata dihitung berdasarkan rata-rata panjang perjalanan atau Average Trip Length (ATL) dikalikan dengan tarif per km. Konsekwensi diberlakukannya sistem transaksi terbuka dengan satu tarif merata adalah pengenaan tarif tol untuk jarak jauh/di atas rata2 panjang perjalanan (ATL) akan terasa adanya penurunan tarif, sedangkan untuk jarak dekat/di bawah ATL akan terasa adanya kenaikan.

Meski demikian bagi pengguna jalan jarak dekat diklaim tetap akan merasakan, seperti  kenyamanan perjalanan, transaksi satu kali lebih praktis, efisiensi waktu, efisiensi biaya operasi kendaraan, dan lain-lain.

Tarif baru Asal dan Tujuan Perjalanan:
Jakarta (Cawang) – Bogor- Ciawi
Besarnya Tarif Tol :
- Gol. I : Rp. 6.500
- Gol. II : Rp.9.500
- Gol. III : Rp. 13.000
- Gol. IV : Rp. 16.000
- Gol. V : Rp. 19.500

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau